Kontras.co.id – Jelang pelaksanaan Pilkada serentak, Kapolres Kotamobagu, AKBP Irwanto, melakukan kunjungan ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemerintah Kota Kotamobagu, Jumat (11/10/2024).
Pertemuan yang berlangsung di ruang Data Center Dinas Kominfo tersebut membahas pentingnya koordinasi terkait pengawasan aktivitas media sosial, khususnya dalam memerangi penyebaran isu-isu sensitif yang dapat memecah belah persatuan.
Kapolres Kotamobagu menyoroti banyaknya akun dan grup media sosial yang berpotensi menyebarkan informasi palsu (hoaks) yang bisa memicu konflik. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Kominfo, Moh. Fahri Damopolii, menyambut hangat kunjungan tersebut dan menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Kami merasa bangga dan terhormat atas kunjungan Pak Kapolres ke kantor Dinas Kominfo. Ini adalah langkah positif untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam menjaga kondusivitas jelang Pilkada,” ucap Fahri.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial, terutama dengan melakukan pengecekan fakta sebelum membagikan informasi.
“Kami terus menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam bermedia sosial, terutama menjelang Pilkada. Jangan mudah menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya, apalagi jika bersifat provokatif,” tambahnya.
Selain itu, Kapolres Kotamobagu juga memeriksa sistem pengawasan CCTV Pemkot Kotamobagu yang berada di ruang Data Center Dinas Kominfo.
Ia berharap, dengan adanya layanan CCTV ini, aparat hukum dapat lebih mudah dalam memonitor situasi dan merespons jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama proses Pilkada berlangsung.
“Ke depan, kami akan melakukan kerja sama terintegrasi dalam pengawasan melalui CCTV, yang nantinya akan dihubungkan dengan Komin Center Polres Kotamobagu. Ini adalah langkah strategis untuk mendukung keamanan selama Pilkada,” ungkap AKBP Irwanto.
Kapolres juga menegaskan pentingnya sinergi antara Satgas Cyber Polres Kotamobagu dan Dinas Kominfo dalam mengantisipasi penyebaran hoaks yang beredar di media sosial. “Dengan sinergitas ini, kita bisa bersama-sama mengawasi dan mencegah berita hoaks yang bisa merusak keharmonisan masyarakat,” pungkasnya. ***
