KOTAMOBAGU, KONTRAS MEDIA – 50 pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) di Kotamobagu, mendapat pelatihan Virtual Kewirausahaan Mandiri (VKM) dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop-UKM).
Kegiatan yang digelar di ruang rapat Hotel Sutanraja itu, Disdagkop-UKM menggandeng PT Indomarco Prismatana Cabang Manado, dan memberi pelatihan kepada para pelaku UMKM tentang bagaimana cara agar tetap bertahan dan bisa mengembangkan usahanya ditengah gempuran pandemi Covid-19.
Mewakili Wali Kota Kotamobagu, Assisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Siti Rafiqa Bora, saat membuka kegiatan tersebut dalam sambutanya mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan agar pelaku UMKM di Kota Kotamobagu dapat bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19 dan membantu manajemen UMKM.
“Saya mewakili Pemkot Kotamobagu, sangat mengapresiasi PT Indomarco yang sudah mau membantu memfasilitasi pelatihan Virtual Kewirausaha Mandiri bagi UMKM di Kotamobagu, oleh karena itu Pemkot menyambut baik dilaksanakannya pelatihan bagi UMKM ini,” kata Rafiqa.
Menurutnya, UMKM memiliki peran sangat berpengaruh dalam perkembangan dan pertumbuhan perekonomian. “Untuk itu UMKM harus memiliki kemampuan dalam bersaing,” ucapnya.
Lanjutnya, produktifitas UMKM di Kotamobagu menunjukkan peningkatan, namun nilainya masih sangat kecil dibandingkan produktifitas pengusaha besar.
“Untuk itu, pelatihan dan peningkatan ini sangat penting dan strategis untuk UMKM,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk menghadapi persaingan global, pemasaran, serta manajemen usaha, kemampuan UMKM harus ditingkatkan.
Sebab kata Rafiqa, selain dipengaruhi pandemi Covid-19 saat ini, juga diakibatkan masih kurangnya kemampuan pelaku usaha baik dari sisi produksi maupun keahlian dalam memasarkan produk yang dihasilkan, serta kemampuan para pelaku UMKM bersaing dengan pelaku industri besar akibat masih rentannya kualitas produk dan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).
“Saya juga mengimbau kepada pelaku usaha yang ada di Kotamobagu, khususnya yang mengikuti pelatihan ini agar dapat memanfaatkan teknologi informasi baik dalam melakukan inovasi maupun pemasaran,” harapnya.
Diketahui, kegiatan pelatihan tersebut menerapkan protokol kesehatan yang ketat, untuk mencegah penyebaran virus co