KONTRAS MEDIA – Dalam Agama Islam, bullying atau mengolok orang lain itu termasuk su’ul adzab. Selainitu, orang islam yang beriman, mustahil melakukan hal tersebut (olok-olok).
Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al Hujurat ayat 11 yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jangan mengolok-olok suatu kaum terhadap kaum yang lain, bisa jadi keberadaan kaum yang diolok-olok lebih bagus dari kaum yang mengolok-olok. Dan janganlah mengolok-olok seorang wanita terhadap perempuan lain, bisa jadi mereka yang diolok-olok lebih bagus dari wanita yang mengolok. Dan janganlah kalian membiasakan mencela terhadap diri kalian sendiri dan janganlah kalian saling memanggil dengan gelar yang buruk. Karena seburuk-buruk nama itu adalah menyesatkan/kefasikan sesudah keimanan. Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itu golongan orang-orang yang dholim”.
Disini sangatlah jelas bahwa Allah itu membenci hambanya yang beriman tapi suka mengolok-olok orang lain. Mengapa demikian? karena iman yang ada pada hamba Allah itu adalah sebuah pemberian.
Pemberian itu berfungsi sebagai modal dasar untuk melaksanakan kehidupan. Jadi, jika ada orang yang suka mengolok-olok orang lain bisa dikatakan orang itu adalah orang yang belum bisa mengimplementasikan iman yang diberi oleh Allah untuk hal kebaikan.
Pada ayat tersebut dijelaskan pula bahwa belum tentu orang yang diolok itu lebih baik daripada orang yang mengolok. Malah bisa jadi orang yang diolok itu lebih baik daripada orang yang mengolok.
Jadi, jika kita menjadi orang yang diolok, maka lebih baik kita diam saja. Karena yang kita pasti mendapat kebaikan. Sebaliknya, orang yang mengolok akan mendapatkan kejelekan yang sudah dilontarkan olehnya sendiri. Sebab, mengolok orang lain itu sama dengan kita mengolok diri kita sendiri.
Mengapa demikian? Karena dia itu mengolok seorang manusia makhluk ciptaan Allah, sedangkan dia sendiri pun makhluk ciptaan Allah juga. Jadi, sama saja kan dia mengolok dirinya sendiri?