KOTAMOBAGU, KONTRAS MEDIA – Menjelang lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, kebutuhan masyarakat akan sejumlah komoditi pangan meningkat. Meski demikian, ketersediaan pangan di Kotamobagu sejak awal Ramadan hingga kini masih tetap stabil.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kotamobagu, Nurachim Mokoagow, Kamis (6/5/2021) kepada kontras.co.id.
“Untuk ketersediaan komoditi pangan di Kota Kotamobagu masih aman. Sebagai contoh beberapa komoditi pangan utama adalah ketersediaan beras bulan April 2,428 ton, sementara kebutuhan konsumsi 1,153 ton. Jadi beras di Kotamobagu masih surplus 1,275 ton, dimana hal ini sama dengan ketahanan pangan sama dengan 2,11 atau keadaan ini beras masih mampu bertahan selama 2,11 bulan ke depan,” ujar Nurachim.
Sementara ketersediaan cabe rawit bulan April sebanyak 69,59 ton. Sementara kebutuhan konsumsi 58,49 ton.
“Cabe keriting di Kotamobagu masih Surplus 11,1 ton, dimana hal ini sama dengan Ketahanan Pangan sama dengan 1,19 atau keadaan ini Bbras masih mampu bertahan selama 1,19 bulan ke depan. Ketersediaan bawang merah bulan April 53,62 ton, sementara kebutuhan konsumsi 21,00 ton,” jelasnya.
“Jadi bawang merah di Kotamobagu masih Surplus 32,62 ton, dimana hal ini sama dengan Ketahanan Pangan sama dengan 2,55 atau keadaan ini Bawang Merah masih mampu bertahan selama 2,55 bulan ke depan,” sambungnya.
Sementara untuk harga komoditi pangan strategis di Kotamobagu lanjut Nurachim, hingga kini masih stabil, misalnya beras serayu, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, cabe keriting, bawang merah, kacang tanah, dan jagung.
“Ini saya katakan stabil, karena harga belum bergejolak. Dimana semua harga komoditi pangan strategis masih di bawah koefisien variasi (CV) harga pangan,” pungkasnya.
