Menu

Mode Gelap

News

Varian Baru Covid-19 Mengandung Mutasi E484K Ditemukan di Inggris


5 Mar 2021 14:21 WITAยท


					Varian Baru Covid-19 Mengandung Mutasi E484K Ditemukan di Inggris Perbesar

NEWS, KONTRAS MEDIA – Para peneliti di negara Inggris telah menemukan adanya 16 kasus baru dari mutasi virus Corona yang mirip dengan varian yang ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil. Saat ini, varian baru Corona dengan mutasi E484K itu tengah dalam pengawasan Public Health England (PHE) dan diidentifikasi sebagai variant under investigation (VUI).

Dikutip dari Detik.com, kasus varian baru ini pertama kali ditemukan di Inggris pada 15 Februari 2021. Menurut para ahli, mutasi E484K dapat membantu virus menghindari imunitas yang didapat dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

Sementara itu, 16 orang yang positif terpapar varian baru ini dan semua orang yang pernah berhubungan langsung dengan ke-16 orang tersebut sedang menjalani isolasi.

PHE mengungkapkan jika kasus dari varian mutasi E484K telah menyebar di Inggris dan pemeriksaan massal untuk mengidentifikasi varian ini tidak diperlukan.

Dengan adanya varian baru dengan mutasi E484K ini, Inggris saat ini memiliki total delapan varian yang berada dalam pengawasan, yakni empat variant under investigation (VUI) dan empat variant of concern (VOC).

Baru-baru ini, pemerintah Inggris sedang dalam pencarian orang yang diketahui terinfeksi dengan varian asal Brasil. Menurut laporan, sebanyak 379 rumah di bagian tenggara Inggris telah diperiksa dan lima area di South Gloucestershire akan menjalani pemeriksaan COVID-19, termasuk orang-orang yang tidak mengalami gejala.

Di sisi lain, terdapat orang yang terinfeksi varian asal Brasil tersebut dan menjalani pemeriksaan mandiri, namun tidak melengkapi rincian kontaknya. Menurut Sekretaris Kesehatan Matt Hancock, kejadian seperti ini hanya terjadi pada sekitar 0,1 persen pemeriksaan.

Sementara terkait virus yang terus bermutasi, hal ini merupakan peristiwa yang biasa. Sebab, virus akan terus berubah dan bermutasi untuk terus berkembang dan menyebar.

Hanya saja, sejumlah perubahan tersebut justru dapat mempengaruhi efikasi vaksin yang ada saat ini.

Oleh sebab itu, para ahli saat ini terus melakukan penelitian untuk mengembangkan vaksin COVID-19 guna memastikan efikasinya agar tetap dapat melindungi tubuh dari varian-varian virus baru yang ada dan terus bermutasi.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Sebelum Bika Ambon Ci Mehong, Ini Berbagai Kontroversi Tasyi Athasyia yang Dinilai Tak Etis dalam Mereview Makanan

10 Maret 2025 - 22:49 WITA

Semua Asetnya Sisa 1 Rumah dan Saldo Rekening Tinggal Rp100 Ribu Demi Bantu Keluarga, Nunung: Kalau Saya Stop, Mereka Mau Gimana?

10 Maret 2025 - 22:47 WITA

Kondisi Finansialnya Kini Terbatas, Nunung Akui Miliki Masalah Kesehatan Mental: Badan Lemah Semua

10 Maret 2025 - 22:46 WITA

Ditjen Imigrasi Gerebek 12 PSK WNA Bagian dari Jaringan Prostitusi Internasional

8 Januari 2025 - 09:20 WITA

Capai Target PNBP 150%, Imigrasi Setor 9 Triliun ke Kas Negara

8 Januari 2025 - 09:17 WITA

Pengumuman KPU Kabupaten Bolmong

2 Desember 2024 - 16:29 WITA

Trending di News