Air mata tumpah ruah
Bajir darah suhada tergenang dimana mana
Tangis pilu Perempuan dan anak anak
Di antara debu dan reruntuhan
hujan rudal zionis bengis
Di negeri para nabi
Negeri palestina
Duka KRI Nanggala 402
Duka kami begitu dalam
Lebih dalam dari laut Bali tempat terakhirmu bersemedi penuh misteri
53 patriot menjadi Kusuma bangsa
Menirwana selamanya
MENCANDAI PANTAI BUNGIN
Mencandai Pantai Bungin Lolak sambil memeluk malam
Menjaring sunyi pada lagu puji pujian bersama gelombang
Dengan melodi kerinduan seirama deburan ombak yang memecah di bibir pantai
Merawat damai dengan cinta kasih
Bersama keluarga dan sahabat
RISALAH SUNYI
Aku mengembara di jalan sunyi
Mencari cahaya terang-Mu
Untuk menyampaikan rindu, cinta dan pilu
Menyempurnakan sayap sayap yang patah
Juga luka luka yang masih menganga
SEPI MENGUBURKU
Tak ada lagi kicau burung bernyanyi
Hanya tetes embu pagi bersemedi
Aku terkubur sepi
Saat kekasih tiada di sisi
MENGAPA BEDA JADI BENCANA
Berbicaralah dengan bibirmu seirama hatimu,
Agar tidak terbelenggu pada imajinasi semu
Lalu menggelinding bagai bola salju
Membeku membatu di kalbu
AKU BOSAN
Bila musyawarah telah musnah
Ego telah menenggelamkan kesadaran
Kebenaran tidak lagi menjadi tujuan
Dendam menyiksa batin tanpa jelas alasan
SAMPAH BUKANLAH SAMPAH
Ini bukan soal piala
Tapi soal budaya, kepedulian dan kesadaran
Pada kelestarian lingkungan
Tempat kita menanam cinta
Dan membangun segala asa
MERAWAT CINTA
Mencintaimu serupa ombak di lautan
Kadang teduh, kadang pula bergemuruh
Bila angin berhembus kencang
Kadang aku terhempas di tepian
Merindui Puade Suci
Puade merupakan panggung pernikahan adat Bolaang Mongondow.
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.