KOTAMOBAGU, KONTRAS MEDIA – Sejak pandemi corona melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melaporkan media sosial (medsos) jadi ladang peredaran berita bohong alias hoax.
Kemenkominfo mencatat, sebanyak 1.387 isu hoax yang tersebar di berbagai platform digital.
Bahkan hari ini, Rabu (27/01/2021), ada 474 isu hoax secara kumulatif dan tersebar di lebih dari 1.000 sebaran di platform digital berdasarkan hasil identifikasi.
Di Kotamobagu, pemerintah terus berupaya mengedukasi masyaraktnya untuk tidak terpengaruh dengan isu hoax virus corona hingga vaksin covid-19.
“Berdasarkan laporan Kementrian Kominfo, khusus peredaran hoax soal vaksin corona melonjak setelah program vaksinasi covid-19 dimulai pada 13 Januari lalu. Berbagai konten hoax beredar di masyarakat. Kondisi ini, diperparah karena masih ada oknum tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja membuat dan menyebarkan hoax,” ujar Kepala Dinas Kominfo Kotamobagu, Fahri Damopolii.
Menurut Fahri, Kemenkominfo telah menandai sejumlah informasi hoax yang beredar. Masyarkat pun diminta teliti dalam melihat informasi-informasi di media sosial.
“Salah satu hoax yang beredar menyebutkan adanya alat pelacak di barcode di vaksin covid-19. Faktanya barcode pada kemasan vaksin adalah untuk melacak distribusi vaksin. Pelacakan tidak terdapat pada tubuh orang yang disuntik vaksin, melainkan pada kemasan. Kemenkominfo pun menandai informasi itu sebagai hoax,” tuturnya.
Fahri juga mengatakan, secara umum pemerintah sudah mengatur sanksi pidana dan material bagi para penyebar hoax dalam Undang-Undang.
“Bila sengaja menyebarkan, Kominfo akan memberikan stempel hoax, take down konten di medsos, sanksi, hingga penindakan hukum,” kata Fahri.
Fahri mengungkapkan ciri-ciri hoax juga memiliki beragam bentuk. Ada yang kejadiannya namun keterangannya berbeda, adapula kejadiannya ada tetapi sudah lama seolah-olah dibuat aktual.
“Dengan munculnya keterangan seperti itu, masyarakat juga harus paham dengan trik-triknya orang menyebarkan hoax,” ujarnya mengingatkan.
Ia menyarankan agar tidak terhasut hoax yang beredar, masyarakat dapat mengidentifikasi secara sederhana dengan cara berhati-hati pada judul yang provokatif, mencermati alamat situs, mengecek keaslian foto dan dapat ikut serta dalam grup Anti Hoax.
“Pemerintah mengimbau, agar masyarkat tidak terpengaruh dengan isu hoax virus corona hingga vaksin covid-19,” imbaunya.