NASIONAL, KONTRAS MEDIA – Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) telah menerima 28 laporan KIPI atau efek samping terkait vaksin Corona buatan Sinovac per Selasa (19/1/2021).
Sejumlah laporan itu berasal dari seluruh wilayah Indonesia yang tengah melakukan vaksinasi covid-19.
Menurut Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, gejala efek samping yang dilaporkan masih dalam kategori ringan dan tidak berbahaya.
“Laporan yang masuknya pegal, nyeri di tempat suntikan, kemerahan, lemas, demam, mual, perubahan nafsu makan,” kata Prof Hindra dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 di YouTube, Rabu (20/1/2021).
“Jadi semua menunjukkan gejala yang sebagian besar tidak perlu pengobatan. Ada yang diberi obat, ada yang diobservasi. Namun, alhamdulilah mereka semua berakhir dengan happy ending, jadi sehat,” jelasnya.
Prof Hindra menjelaskan kejadian KIPI ini umum terjadi saat pelaksanaan vaksinasi. Pasalnya, saat vaksin disuntikkan ke tubuh, vaksin dianggap sebagai ‘benda asing’ sehingga memicu reaksi di dalam tubuh.
“Jadi reaksi tubuh terhadap benda asing tentunya berbeda-beda pada setiap orang, ada yang ringan, ada yang sedang, ada yang berat,” ujarnya.
Prof Hindra menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada satu pun dari 28 laporan tersebut yang mengalami gejala KIPI serius sampai perlu penanganan khusus.
“Yang disampaikan gejala-gejala yang sudah dilaporkan oleh jurnal-jurnal dari penelitian tempat lain dan di Bandung. Jadi semua bersifat ringan dan semua sehat dan tidak ada yang memerlukan perhatian khusus hingga saat ini,” jelasnya.