NASIONAL, KONTRAS MEDIA– Target vaksin covid-19 yang tengah dikerjakan di Universitas Airlangga dipastikan bisa diproduksi pada akhir tahun 2021 ini.
Hal itu dijelaskan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, Jumat (05/02/2021).
“Di mana targetnya akhir 2021 diharapkan sudah bisa diproduksi massal dan dipakai vaksinasi. Tapi dengan satu catatan, yaitu ada pabrik atau industri yang bisa mengerjakan vaksin dengan platform adenovirus,” jelas Bambang.
“Karena sampai hari ini belum ada, dengan Biofarma yang baru bisa dua tadi (rekombinan dan inactivated virus),” sambungnya.
Dia berharap, salah satu perusahaan swasta yang tengah mengurus izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI soal Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bisa ikut serta dalam pengembangan vaksin covid-19 ini.
“Kita harapkan bisa konsentrasi untuk yang adenovirus dan bisa melakukan hilirisasi dari bibit vaksin yang disiapkan Universitas Airlangga,” ujar Bambang.
Bambang mengatakan, Hal yang sama juga terjadi pada Universitas Indonesia (UI) yang mengembangkan vaksin dari DNA-mRNA yang relatif masih baru sebagai platform pengembangan vaksin.
Dia membeberkan, sampai saat ini UI masih mencari partner atau pabrik yang bisa memproses pengembangan vaksin itu sendiri.
Sampai saat ini PT Bio Farma baru bisa menangani dua platform vaksin saja, yaitu rekombinan dan inactivated virus. Tetapi, vaksin Corona Merah Putih yang saat ini tengah dikembangkan juga ada yang menggunakan platform baru seperti yang digunakan UI dan Universitas Airlangga.
Menurut Bambang, sudah ada beberapa perusahaan yang serius untuk masuk dalam pengembangan dan produksi vaksin,
Dia menyebut, perusaaan yang siap produksi itu seperti PT Tempo Scan Pacific, PT Biotos pharmaceuticals, PT Kalbe Farma, dan PT Daewoong Infion
“Kita harapkan nantinya pabrik-pabrik tersebut selain bisa meningkatkan kapasitas produksi vaksin, juga bisa menambah variasi platform vaksin yang digunakan dalam pengembangannya,” pungkas Bambang.