Menu

Mode Gelap

Kotamobagu

Trauma Healing untuk Anak Korban Kebakaran di Gogagoman: DP3A Kotamobagu Beri Dukungan Psikologis


15 Okt 2024 13:34 WITA·


					Trauma Healing untuk Anak Korban Kebakaran di  Gogagoman: DP3A Kotamobagu Beri Dukungan Psikologis Perbesar

Kontras.co.id – Trauma healing menjadi salah satu cara pemerintah dalam memberikan bantuan psikologis bagi anak-anak terdampak musibah kebakaran yang terjadi di Kelurahan Gogagoman.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kotamobagu segera bertindak dengan menggelar kegiatan trauma healing tersebut yang dilangsungkan di halaman Masjid Agung Baitul Makmur pada Senin 14 Oktober 2024.

Menurut Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Perlindungan Khusus Anak, dan Pemenuhan Hak Anak DP3A Kotamobagu, Marini Mokoginta, kegiatan trauma healing kali ini melibatkan 10 anak yang terdampak kebakaran. Meskipun demikian, dari hasil pemantauan di lapangan, sebagian besar anak-anak tersebut masih menunjukkan kondisi yang relatif stabil.

“Setelah kami melihat kondisi mereka secara langsung, anak-anak ini masih dapat tidur nyenyak dan bermain dengan baik. Ini menunjukkan bahwa tingkat trauma mereka tidak terlalu tinggi, terutama jika dibandingkan dengan anak-anak korban bencana banjir yang pernah terjadi sebelumnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah saat kebakaran terjadi, anak-anak tersebut tidak berada di lokasi kejadian, sehingga mereka tidak menyaksikan langsung peristiwa kebakaran,” jelas Marini.

Namun, Marini juga menyoroti bahwa ada satu anak yang mengalami trauma lebih dalam. Anak tersebut adalah cucu dari salah satu korban yang meninggal dalam kebakaran, dan hingga kini masih merasakan duka mendalam atas kehilangan kakeknya. Kondisi ini menjadi perhatian khusus tim trauma healing, karena kesedihan yang dirasakan anak tersebut sangat mendalam dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Kegiatan trauma healing ini tidak hanya bertujuan untuk menenangkan anak-anak, tetapi juga untuk menggali lebih dalam apa yang mereka rasakan. Dengan memahami kondisi psikologis mereka, tindakan yang tepat dapat segera diambil agar dampak trauma tidak berkepanjangan.

Meski tingkat trauma pada sebagian besar anak tidak terlalu tinggi, DP3A Kotamobagu berencana untuk terus memantau perkembangan kondisi mereka. Jika diperlukan, kegiatan serupa akan kembali dilakukan untuk memastikan semua anak dapat pulih sepenuhnya dari pengalaman ini.

Selain memberikan perhatian pada anak-anak, DP3A Kotamobagu juga menyoroti dampak psikologis yang dirasakan oleh para orang tua korban. Menurut Marini, musibah kebakaran ini tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik dan ekonomi keluarga korban, tetapi juga memberikan tekanan mental yang berat bagi para orang tua. Stres yang mereka alami dikhawatirkan akan berdampak buruk pada anak-anak di kemudian hari.

“Oleh karena itu, kami menyarankan agar tidak hanya fokus pada penghiburan untuk anak-anak, tetapi juga perlu dibuka Posko Konseling Psikologi bagi para orang tua korban. Kehilangan rumah, harta benda, serta mata pencaharian yang habis menyebabkan mereka harus memulai hidup dari nol lagi. Ini tentu berdampak pada bagaimana mereka akan memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk memastikan anak-anak mereka tetap dapat bersekolah,” ungkap Marini.

Pembukaan Posko Konseling Psikologi ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi para orang tua untuk menghadapi situasi sulit ini. Dukungan psikologis bagi orang tua sangat penting, karena kondisi mental mereka sangat mempengaruhi kesejahteraan anak-anak. Dengan adanya layanan konseling, para orang tua diharapkan dapat lebih tenang dan fokus untuk membangun kembali kehidupan mereka pasca musibah.

Kegiatan trauma healing yang diinisiasi oleh DP3A Kotamobagu ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Dukungan yang diberikan kepada anak-anak dan orang tua korban kebakaran diharapkan dapat membantu mereka melalui masa-masa sulit ini dengan lebih kuat. Sebagai langkah lanjutan, DP3A Kotamobagu juga berkomitmen untuk terus memantau kondisi psikologis para korban dan memberikan bantuan yang dibutuhkan, baik dalam bentuk trauma healing maupun layanan konseling.

Dalam penanganan korban bencana seperti ini, penting untuk memberikan perhatian tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga psikologis. DP3A Kotamobagu telah membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, anak-anak korban bencana dapat lebih cepat pulih dari trauma yang mereka alami. Ke depannya, kolaborasi antara berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat sistem dukungan bagi korban bencana di Kotamobagu dan sekitarnya, baik dari segi psikologis, ekonomi, maupun sosial.

Diharapkan kegiatan seperti trauma healing dan konseling ini dapat menjadi langkah awal bagi pemulihan yang lebih menyeluruh bagi para korban, sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih optimis dan penuh harapan.***

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Pj Wali Kota Abdullah Mokoginta Resmikan Masjid Miftahul Jannah Desa Poyowa Kecil

14 Februari 2025 - 15:42 WITA

Kemeriahan Perayaan Cap Go Meh 2025 di Kotamobagu, Pj Wali Kota: Momentum Kebersamaan dan Keberagaman

12 Februari 2025 - 17:59 WITA

Ingin Periksa Kesehatan di Poliklinik RSUD Kotamobagu? Cek di Sini Jadwal Lengkapnya

12 Februari 2025 - 09:52 WITA

Ingin Periksa Kesehatan di Poliklinik RSUD Kotamobagu? Cek di Sini Jadwal Lengkapnya

12 Februari 2025 - 09:30 WITA

Bahas Ketersediaan Bapok Jelang Ramadhan 2025, Pj Wali Kota Pimpin Rapat Forkopimda

10 Februari 2025 - 20:45 WITA

Pj Wali Kota Abdullah Mokoginta dan Rektor 1 UNG Tandatangani Nota Kesepakatan Bersama Tentang ini

7 Februari 2025 - 20:19 WITA

Trending di Kotamobagu