KONTRAS MEDIA – Benjamin Netanyahu didemo oleh ratusan warga untuk mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri dan tidak memimpin Israel, Minggu (07/02/2021).
Netanyahu dituding tak bisa mengurus krisis pandemi corona serta kasus korupsi yang menjeratnya.
Pengunjuk rasa menyebut, Netanyahu tidak bisa memimpin Israel ketika telah diadili oleh pengadilan atas dugaan korupsi, tuduhan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap dalam tiga kasus terpisah.
Netanyahu dituduh bersekongkol dengan pemilik media demi pemberitaan yang mengangkat citra positif dirinya sebagai Perdana Menteri Israel.
Netanyahu tercatat mengintervensi pemberitaan di media berdasarkan dakwaan yang mencantumkan sebanyak 150 insiden.
Tak hanya kasus korupsi, Netanyahu juga disalahkan atas kehancurah ekonomi Israel. Bahkan, di kepemimpinannya banyak masyarakat yang kehkilangan pekerjaan akibat kebijakan lockdown.
Jelang pemilihan umum Israel pada 23 Maret mendatang, Netanyahu dikabarkan akan menjadikan program vaksinasi nasional sebagai batu loncatan mengamankan jabatannya.
Bersamaan dengan kedatangan vaksin di Israel, Netanyahu secara agresif mengkampanyekan keberhasilan pemerintahannya membawa negara tersebut sukses keluar dari krisis pandemi Covid-19.
Analis meyakini, dia bertaruh pada program imunisasi massal dan stimulus ekonomi untuk memenangkan pemilu nanti.
Sejak menjadi warga Israel pertama yang divaksin dalam sebuah seremoni meriah di televisi, kantor perdana menteri Israel giat memublikasikan serangkaian pernyataan melalui media sosial.
Netanyahu mengklaim diri sebagai orang yang bertanggung jawab bahwa vaksin corona mulai tersedia untuk khalayak umum.
“Saya yang membawa vaksin ini, dan Anda yang menyuntikannya,” kata dia kepada petugas kesehatan di sebuah klinik di utara Israel.