KONTRAS.CO.ID – Gedung Korpri Kotamobagu baru-baru ini mengalami peningkatan tarif masuk lapangan badminton, menimbulkan perdebatan di kalangan pengunjung
Pengalaman Pengunjung Mengenai Kenaikan Tarif Masuk Lapangan Badminton di Gedung Korpri
Beberapa pengunjung, seperti menyatakan penerimaan terhadap kenaikan tarif tersebut, mengingat bahwa penyesuaian tersebut didasarkan pada ketentuan yang ada.
Namun demikian, mereka juga mengharapkan agar kenaikan tarif tersebut dapat dipertimbangkan ulang mengingat dampaknya yang cukup signifikan, terutama bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
salah satu pengunjung, Alfa Otuh mengaku jika tarif tersebut cukup besar sehingga dirinya dan komunitas badminton yang ia bernaung harus mencari alternatif lapangan lainnya.
“Tidak masalah sih kenaikan ini, cuma tentu jadwal main di GOR Korpri akan dipangkas dan kami harus cari lapangan lain misalnya balai desa yang menyediakan lapangan badminton,” ungkapnya.
Penjelasan Resmi dari Dispora Kotamobagu
Hendra Mokoagow, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotamobagu, memberikan penjelasan resmi terkait penyesuaian tarif masuk GOR Korpri.
Menurutnya, penyesuaian tersebut sudah sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
Hal ini sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor, termasuk sektor olahraga.
Detail Penyesuaian Retribusi GOR Korpri Berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2024
Berikut adalah detail penyesuaian retribusi GOR Korpri berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2024:
Dewasa: Rp 20.000/orang
Anak-anak: Rp 12.000/orang
Pelajar: Rp 10.000
Sewa kegiatan per hari: Rp 500.000
Penyesuaian tarif tersebut bertujuan untuk meningkatkan PAD daerah sambil memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Meskipun demikian, kritik dan masukan dari masyarakat tetap menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah daerah dalam mengambil keputusan terkait kebijakan tarif.
Dampak Kenaikan Tarif Masuk Lapangan Badminton di Gedung Korpri
Kenaikan tarif masuk lapangan badminton di Gedung Korpri Kotamobagu tentu memiliki dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat pengguna.
Dalam beberapa kasus, kenaikan tarif bisa menjadi beban tambahan terutama bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan antara peningkatan PAD daerah dan pelayanan yang dihasilkan.***