KONTRAS.CO.ID – Perpustakaan daerah Kotamobagu hingga kini masih dalam tahap perampungan. Banyak masyarakat yang bertanya kapan perpustakaan ini mulai dioperasikan atau dibuka resmi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotamobagu, Ham Rumoroi mengatakan pihaknya kini tengah menyiapkan berbagai kebutuhan pendukung untuk pengoperasian gedung tersebut.
“Akhir Desember kami mulai melakukan pembenahan, mulai dari pendistribusian buku-buku dan lain sebagainya karena awal Januari kami sudah berkantor di sana, itu artinya layanan perpustakaan mulai beroperasi termasuk perpustakaan digital,” ujar Ham, dikutip dari Kuasa.net.
Menurutnya perpustakaan ini fungsinya tidak hanya untuk membaca dan tempat peminjaman buku, tapi akan difungsikan menjadi pusat kegiatan pembelajaran dan lain-lain.
“Dulunya perpustakaan itu hanya dianggap sebagai tempat membaca dan meminjam buku, namun sekarang Perpustakaan menjadi pusat kegiatan masyarakat melalui program Perpustakaan berbasis Inklusif. Program khusus dari perpustakaan Nasional ini insyaallah tahun depan kami terapkan di sini, misalnya siswa dilatih merangkai bunga, kemudian anak-anak dilatih pembuatan akun dan lain sebagainya. Itu semua bagian kegiatan dari program perpustakaan inklusif,” jelasnya.
Dengan kapasitas gedung yang memadai, kata Ham, perpustakaan ini juga menyediakan layanan penggunaan tempat untuk berbagai kegiatan.
“Aulanya cukup besar karena bisa menampung 700 kursi, sehingga bisa dimanfaatkan instansi pemerintah atau organisasi untuk melaksanakan rapat atau kegiatan lainnya dan itu tidak dibebankan biaya, yang ada hanya biaya token listrik dan uang kebersihan gedung bagi pihak yang menyelenggarakan kegiatan,” pungkasnya.