HIKMAH, KONTRAS MEDIA – Hujan menjadi salah satu berkah yang diturunkan oleh Allah SWT. Nah, ada doa ketika turun hujan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hujan menjadi kesempatan untuk berdoa. Sebab, berdoa saat hujan bisa dikabulkan oleh Allah SWT. Hal itu terdapat dalam Hadist Riwayat Al Hakim dan Al Baihaqi di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Dua doa yang tidak akan ditolak, (1) doa ketika adzan, dan (2) doa ketika turunnya hujan.”
1. Doa ketika Turun Hujan
Doa turun hujan diriwayatkan oleh Bukhari nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan
Arab : إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucap ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’.”
2. Hujan Lebat
Selain itu, ketika hujan menjadi lebih lebat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berdoa pada Allah SWT. Dalam doanya, ia meminta agar cuaca dikembalikan menjadi cerah.
Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari nomor 1014, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa:
Arab : اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Latin : Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya : Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.
3. Doa ketika hujan reda
Setelah doa turun hujan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda mengenai doa ketika hujan reda. Berdasarkan hadist riwayat Bukhari nomor 846 dan Muslim nomor 71, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Arab: أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
Artinya: Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhillahi wa rohmatih’ (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dia lah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan, yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (kami diberi hujan karena sebab binatang ini dan ini), maka dia lah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.