HIBURAN, KONTRAS MEDIA – Pergerakan musisi di Bolaang Mongondow Raya selama masa pandemi terbukti masif.
Mereka produktif dengan terus berkarya namun tidak mengabaikan protokol kesehatan.
Post Humous menjadi salah satu band yang terbilang produktif di masa pandemi.
Sebuah single terbaru berjudul TANK mereka rilis tepat di saat pandemi membuat tiarap seluruh panggung Rock di BMR.
Duo Project Dark Industrial Cyberpunk yang dibentuk pada oktober 2020 di Boroko, Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi utara ini membuka tabir bermusik yang dibelenggu corona.
Meski hanya terdiri dari dua personil, masing-masing Triejin (Vocal) dan Darmawang (Drummer), band ini mencoba menjaga asa berkarya dengan merilis video klip lagu TANK meski digempur pandemi corona.
Project TANK timbul atas gagasan Triejin dan Awang (From Hell to Heaven) yang sudah mempunyai beberapa materi ganas.
Menurutnya, ini berawal dari berbagai ide bermusik yang timbul tepat di masa pandemi.
“TANK merupakan salah satu masterpiece dari EP PANTEISM yang pertengahan tahun ini akan segera rilis,” ujar Triejin.
Pria yang dikenal mirip vokalis The Beatles, John Winston Lennon ini mengatakan, single TANK berkisah tentang peradaban manusia pada tahun 2050.
“Di mana kita akan melawan diktator baru yakni Big Data dan Mesin Algoritma. Mesin ini terbentuk dari perkawinan yang sudah lama direncanakan antara revolusi teknologi dalam bidang biologi dan revolusi teknologi dalam mengolah informasi,” paparnya.
“Persilangan keduanya menghasilkan big data yang bisa dipakai untuk mengontrol manusia,” sambung pria bersuara cadas ini
sembari memaparkan history singkat lirik dari lagu TANK.
Berikut nama-nama yang terlibat dalam proses produksinya:
Penggarapan langsung oleh Triejin sebagai Director, Composer, Producer dan Mixing/Mastering, Darmawang sebagai Co-Producer, Art Director dan 3D Artist, serta Joshua Alessandro sebagai Artwork designer, Yogie Kumangki Guitarist.
Penulis: Rendi Pontoh