KESEHATAN, KONTRAS MEDIA – Gelombang kasus Corona, COVID-19 di Indonesia semakin meningkat. Itu disebabkan adanya varian baru corona jenis Delta yang bermutasi dari COVID-19, yang diketahui paling cepat menular.
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pun diterapkan di sejumlah daerah. Kasus harian COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari 45 ribu kasus.
Hal ini tentunya cukup mengkhawatirkan mengingat angka itu terus mengalami peningkatan dari hari ke hari.
Selain kebijakan PPKM Darurat, pemerintah juga tengah mengupayakan percepatan vaksinasi sebagai langkah herd immunity. Vaksinasi digunakan karena penyakit akibat virus seperti COVID-19 umumnya merupakan self-limiting disease atau dapat sembuh ketika penderita memiliki imunitas yang bagus. Dalam hal ini, pertahanan tubuh sangat diandalkan.
Meski begitu vaksinasi belum cukup dalam mengurangi risiko infeksi COVID-19 mengingat mutasi virus COVID-19 cukup cepat. Untuk itu, menjaga imunitas atau kekebalan tubuh menjadi kunci agar bisa melawan ketika terpapar COVID-19.
Imunitas bisa ditingkatkan melalui berbagai cara. Misalnya, mengonsumsi sayur dan buah-buahan atau melalui produk nabati dan hewani, hingga vitamin tambahan. Selain itu, ternyata sumber imunitas dan kekebalan tubuh juga bisa didapatkan melalui sarang burung walet atau Edible Bird’s Nest (EBN).
Dalam penelitian berjudul “The Anti-Viral and Anti-Inflammatory Properties of Edible Bird’sNest in Influenza and Coronavirus Infections” dari jurnal Frontier in Pharmacology disebutkan bahwa sarang burung walet dapat mengurangi titer virus serta mampu mengurangi aktivitas pengikatan virus. EBN memiliki efek antivirus, terutama untuk melawan COVID-19.
Bird’s nest secara signifikan mengurangi titer virus, hemaglutinasi yang diinduksi virus, aktivitas peningkatan virus, atau endositosis dan autofagosom yang diinduksi virus. Selain itu, sarang burung walet sejak lama diketahui memiliki kemampuan untuk menjaga daya tahan dan metabolisme tubuh sehingga tubuh akan menjadi lebih fit.
Jurnal Frontier in Pharmacology juga menyebut, sifat antivirus dari Edible Bird’s Nest diuji melalui model tes secara in-vitro dan in-vivo yang dikomparasi dengan efikasi dari obat-obatan anti-virus pada umumnya seperti oseltamivir dan amantadine.
Sarang burung walet dengan kisaran konsentrasi 12.5mg/ml, 0.5-4.000 g/ml, dan 15-35 g/ml digunakan di sebagian besar penelitian mengenai anti-virus terhadap strain IAV (H1N1, H3N2,dan H5N1). EBN yang dikumpulkan dari gua (mengandung 6,7 mg/g Neu5Ac) mencatat persentase perlindungan tertinggi terhadap IAV dibandingkan dengan bird’s nest yang dikumpulkan dari sarang rumah (3,2 mg/g Neu5Ac).
Dalam jurnal tersebut juga dikatakan bahwa jumlah asam sialat yang lebih tinggi dan keragaman turunannya meningkatkan efek antivirus dari EBN.Selain untuk membantu menyembuhkan COVID-19, ada banyak khasiat sarang burung walet untuk kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut.
Kandungan asam sialat pada sarang burung walet dapat membantu perkembangan otak janin pada ibu hamil dan membantu recovery pasca operasi. Kandungan Epidermal Growth Factor (EGF) didalamnya mempercepat proses regenerasi sel, serta kandungan asam amino dapat membantu mempercepat penyembuhan penyakit dan meningkatkan penyerapan kalsium sehingga baik untuk kesehatan tulang dan gigi.