Menu

Mode Gelap

Bolaang Mongondow Timur

Kepala DP3A Boltim Sebut Edukasi Dari Pemerintah Berhasil Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Melaporkan Kasus Kekarasan Terhadap Perempuan dan Anak


2 Nov 2024 16:11 WITAยท


					Kepala DP3A Boltim Sebut Edukasi Dari Pemerintah Berhasil Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Melaporkan Kasus Kekarasan Terhadap Perempuan dan Anak Perbesar

KONTRAS.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), bantah tuduhan yang menyebut peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah kegagalan pemerintah daerah.

Kepala Dinas DP3A Boltim, Ikhsan Pangalima mengungkapkan, hal itu bisa terjadi karena mulai munculnya kesadaran korban untuk melaporkan kasus yang sedang menimpanya.

“Masyarakat yang telah teredukasi mulai berani melaporkan kasus kekerasan yang tadinya dianggap tabu dan memalukan, sebab advokasi dan sosialisasi yang dilakukan secara signifikan setelah Sam Sachrul Mamonto menjadi bupati,” ungkapnya.

Dijelaskan Ikhsan, hal Itu terlihat nyata dengan peningkatan angka kasus kekerasan yang terjadi menandakan bahwa masyarakat telah menyadari pentingnya mendapat pendampingan pemerintah saat mengalami tindak kekerasan khususnya pada perempuan dan anak.

“Sebelum tahun 2021 jumlah kekerasan boltim sama sekali tidak nampak, itu berarti bukan tidak adanya kasus kekerasan Pada Perempuan dan Anak, tetapi disebabkan oleh masyarakat belum terpapar edukasi tentang UU perlindungan Anak nomor 35 tahun 2014 bahwa barang siapa saja yg melihat, mendengar dan mengalami wajib melaporkan kasus kekerasan yg terjadi baik dari elemen masyarakat, pemerinta desa, pemerintan daerah ataupun korbannya sendiri,” jelasnya.

Lanjutnya, dengan bertambahnya laporan kasus saat ini yg meningkat maka dapat diartikan bahwa upaya edukasi dan advokasi oleh pemerintah daerah terlaksana dengan baik dan menyeluruh diseluruh lapisan masyarakat sesuai dengan permen PPPA nomor 04 tahun 2018 ttg pedoman pembentukan UPTD PPA.

“Sebagai contoh banyaknya kasus kekerasan seksual yang saat ini diterima oleh pemerintah daerah ternyata telah terjadi sekitar 5 samapai dengan 7 tahun yang lalu tetapi baru terungkap saat ini setelah Sam Sachrul Mamonto menjabat,” katanya.

Ikhsan juga menambahkan, Boltim sudah mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak kategori Madya. Sehingga peningkatan kasus tidak harus dikaitkan dengan ketidakberhasilan pemerintah.

Baca Berita Lainnya :  Hari ini, Batas Waktu Pemasukan Berkas Pendataan Non ASN

“KLA diberikan sebagai penghargaan terhadap kepedulian pemerintah Daerah dalam penanganan dan pencegahan KtPA. Karena konsep pencegahan bukan hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi juga harus diikuti oleh kesadaran masyarakat, ditambah dengan peran tokoh-tokoh agama dalam memberikan pemahaman tentang larangan perlakuan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tutupnya. (Vikar)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Musnahkan Ribuan Surat Suara Rusak, Ketua KPU Boltim Sebut Itu Sesuai Regulasi

27 November 2024 - 01:57 WITA

Soal Surat Suara Rusak, Rusmin Mamonto: Sudah Diganti dan Telah Tiba di Gudang KPU Boltim

10 November 2024 - 15:07 WITA

Pj Bupati Lukman Lapadegan Tinjau Pelaksanaan Tes SKD CPNS Boltim

7 November 2024 - 20:00 WITA

Kunker di Kecamatan Modayag Barat, Pj Bupati Boltim Himbau Masyarakat Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024

22 Oktober 2024 - 19:41 WITA

Pj Bupati Boltim Kunker di Kecamatan Motongkad dan Kecamatan Kotabunan

17 Oktober 2024 - 21:46 WITA

Pj Bupati Boltim Tinjau Pelayanan Kesehatan dan Tertib Pilkda di Sejumlah Instansi Pemerintah

17 Oktober 2024 - 00:25 WITA

Trending di Bolaang Mongondow Timur