Kontras.co.id – Puncak arus balik Lebaran 2025 telah diprediksi terjadi pada 5 hingga 7 April 2025. Di jadwal awal, para ASN memulai hari pertama masuk kerja pada Selasa, 8 April 2025.
Namun, dari pengumuman terbaru Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) menyatakan bahwa ASN boleh WFA pada 8 April 2025.
Keputusan tersebut salah satunya untuk mengurai kemacetan arus balik Lebaran 2025.
Menyikapi kemacetan yang mungkin terjadi saat arus bali, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi memberikan saran waktu istirahat bagi pengemudi.
Budi menyarankan untuk pengemudi kendaraan beristirahat selama 15-30 menit setiap 4 jam sekali.
“Supaya menghindari kecelakaan itu tidak terjadi, setiap empat jam mesti istirahat 15-30 menit,” ucap Budi pada konferensi pers di GT Kalikangkung Semarang pada Minggu, 6 April 2025.
Ia mengungkapkan biasanya pengemudi akan merasa lelah setiap 4 jam berkendara.
“Biasanya habis 4 jam, kita jadi fatigue atau kelelahan,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan beristirahat tiap 4 jam, pengemudi akan kembali tenang dan fokus saat di jalan.
“Masalah kecelakaan masalah pengemudinya,” ujarnya.
“Istirahat setiap empat jam supaya pengemudinya bisa waspada lagi, bisa kembali lagi. Pengemudi bisa lebih tenang,” jelasnya.
Lalu lintas musim Lebaran 2025 ini diklaim oleh pemerintah sebagai tahun yang lebih lancar dari sebelumnya.
Termasuk dengan angka kecelakaan dan meninggal dunia yang jauh menurun dari mudik Lebaran 2024.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengklaim dengan data yang dimiliki bahwa insiden kecelakaan di jalan pada Lebaran 2025 mengalami penurunan hingga 31,37 persen dari tahun 2024.
Data korban meninggal dunia juga diklaim menurun 32 persen, dari 324 menjadi 223 pada tahun 2024 dan 2025.
***