BOLTIM, KONTRAS MEDIA – Bupati Sam Sachrul Mamonto me-launching 6 desa sebagai Kampung Tangguh Nusantara (KTN) dalam rangka mendukung program pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19, yang dipusatkan di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Modayag, Kamis (1/3/2021) kemarin.
Adapun 6 desa yang dicanangkan sebagai Kampung Tangguh Nusantara itu, yakni; Desa Sumber Rejo, Modayag II, Inaton, Bangunan Wuwuk, Mooat dan Kokapoi. Kampung Tangguh Nusantara sendiri merupakan program khusus Kapolri dan Panglima TNI dalam rangka penanganan Covid-19 di bidang ketahanan pangan, kesehatan, keamanan dan sosial ekonomi.
Setibanya di lokasi, Bupati dijemput secara adat dan kemudian melakukan gunting pita tanda di launching-nya Kampung Tangguh Nusantara 6 desa yang tersebar di Kecamatan Modayag, Modayag Barat dan Mooat. Dalam kegiatan itu, Bupati juga menyerahkan bantuan berupa bibit jagung, cabai, kopi sambung dan bibit ikan mujair kepada kelompok tani.
Dalam sambutannya Bupati Sam Sachrul Mamonto menyampaikan, tujuan kampung tangguh nusantara ini untuk menggiring masyarakat melakukan inovasi serta kreasi dibidang pertanian, perikanan, keamanan dan ekonomi ditengah pandemi covid-19. Selain itu, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran covid-19. Serta mendukung pemulihan ekonomi daerah.
“Hari ini saya bersama pak Kapolres meresmikan kampung tangguh nusantara, dan tentu makna dari sebuah kampung tangguh nusantara itu harus diketahui 6 sangadi yang desanya terpilih ini,” kata Bupati.
Lanjut Bupati, diresmikannya sebagai kampung tangguh nusantara ini, enam desa harus benar-benar tangguh baik secara ekonomi, sosial, keamanan, kesehatan dan tentu dengan keimanan.
“Dalam arti ditengah pandemi seperti ini, desa-desa yang terpilih mereka harus memiliki kegiatan, antara lain mengolah hasil pertanian. Seperti di desa Sumber Rejo ini, yang merupakan penghasil kopi. Nah di sini masyarakat sedang giat-giatnya menanam kopi sambung yang menjadi salah satu komoditas andalan di desa Sumber Rejo. Dan ini jika ditanam dengan benar, desa ini akan menjadi kampung tangguh disektor pertanian. Memang ditengah pandemi seperti ini kita harus berkreasi serta berinovasi yang kemudian bisa menyokong perekonomian kita yang lagi terdampak pandemi covid-19. Itu makna kampung tangguh secara ekonomi,” terang Bupati.
Disegi keamanan, Bupati menjelaskan, agar desa harus benar-benar tangguh untuk menghalau semua persoalan dan masalah yang akan datang. Seperti peristiwa yang menyedihkan yang terjadi di Makassar dengan adanya teror bom bunuh diri.
“Nah kejadian ini harus diantisipasi sedini mungkin bagi desa yang sudah disematkan sebagai kampung tangguh. Jadi tidak hanya tangguh secara ekonomi, tapi juga Kamtibmas harus tangguh. Artinya masyarakat harus bahu membahu memberikan informasi kepada polisi apabila ada hal-hal yang mencurigakan di lapangan. Dengan adanya peristiwa di Makassar, kita harus waspada karena sudah ada early warning system yang artinya alarm sudah berbunyi yakni peringatan atau deteksi dini untuk kita. Dan saya selaku Bupati Boltim mengutuk keras kejadian ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengimbau kepada pemerintah desa dan masyarakat agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban dengan selalu menciptakan suasana damai, aman dan kondusif. “Saya mengimbau agar mari kita sama-sama menjaga keamanan di daerah kita tercinta ini, agar tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan bersama,” ucap Bupati.
Kegiatan yang tetap mengutamakan protokol kesehatan itu, turut dihadiri Kapolres Boltim, AKBP Irham Halid SIK, Wakapolres, Muhammad Monoarfa, Wakil Ketua DPRD, Meddy Lensun, Ketua PKK yang juga anggota DPRD Boltim, Ervina Budiman, para asisten Setda Boltim, pimpinan SKPD, camat, sangadi serta tokoh masyarakat.