HIBURAN, KONTRAS MEDIA – Seorang CEO mendapat sanksi berat setelah sebuah video viral di TikTok, memperlihatkan dia berdebat dengan remaja pria bergaun.
VisuWell, sebuah perusahaan kesehatan digital yang berbasis di Tennessee, AS, mengumumkan pemecatan CEO-nya, Sam Johnson, atas dugaan perilaku homofobia di video tersebut.
“Kami dengan tegas mengutuk kelakuan Sam Johnson di sebuah video yang beredar di media sosial. Setelah melakukan investigasi dan berbicara dengan orang-orang yang terlibat, dewan direksi VisuWell memutuskan untuk memberhentikan Johnson dari posisinya sebagai CEO, saat ini juga,” demikian bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip Newsweek.
Ditegaskan pula di keterangan resminya, VisuWell sangat menjunjung tinggi rasa hormat terhadap sesama, terutama mereka dari komunitas yang termarjinalkan, dan tidak mentoleransi perbuatan yang intoleran.
Di video berdurasi satu menit itu, Sam Johnson terlihat beradu argumen dengan Dalton yang memakai gaun merah. “Aku bisa memakai apa saja yang kusuka jadi kamu tak usah menggangguku,” kata Dalton. Sam tampak tersenyum dan membalas, “Apakah itu benar?”
Dalton berusaha untuk menghindar, tapi tetap diikuti Sam yang kemudian berkata, “Kamu terlihat seperti idiot?” Sam lalu mencoba merebut ponsel yang sedang dipakai Jacob untuk merekam kejadian tersebut.
Menanggapi kejadian tersebut, Dalton mengatakan kepada stasiun tv lokal WKRN, bahwa tak ada yang salah dengan pilihan busananya.
“Kamu tak perlu merasa malu memakai apa saja yang kamu suka hanya karena tidak sesuai dengan standar sosial yang ada di masyarakat,” kata Dalton yang merasa lebih percaya diri saat memakai gaun merah tersebut.
Viral, video tersebut sampai merebut atensi para selebriti seperti Billy Porter dan Kathy Griffin. Mereka memberi dukungan untuk Dalton sekaligus mengutuk kelakuan Sam.
Tak terima disebut melakukan penghinaan dan bullying, Sam berdalih bahwa masalah sebenarnya adalah mereka mengganggu ketenangan di area tersebut.
“Saya sedang menikmati makan malam bersama keluarga di restoran langganan kami dan saya terganggu karena mereka terlalu berisik. Mempermasalahkan penampilan adalah ide mereka dan mereka sengaja mengedit video tersebut,” kata Sam.