NEWS, KONTRAS MEDIA – Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan telah memilih dua astronaut barunya yang terpilih dari ribuan kandidat. Salah satunya adalah astronaut perempuan, Noura Al-Matroushi.
Noura bersama rekannya Mohammed Al-Mulla akan ditugaskan untuk misi luar angkasa UEA berikutnya yang ambisius. Terpilihnya Noura menjadi inspirasi di negara tersebut karena menjadi astronaut perempuan Arab pertama di dunia.
Pengumuman ini juga disampaikan di waktu ketika reputasi kesetaraan gender UEA tengah menjadi sorotan, terkait tuduhan terhadap perlakuan penguasa Dubai Mohammed bin Rashid Al-Maktoum terhadap putrinya Latifa.
Al-Maktoum yang merupakan Wakil Presiden UEA, mengumumkan melalui Twitter terpilhnya dua astronaut Noura Al-Matrooshi dan Mohammed Al-Mulla, dan mengucapkan selamat kepada keduanya.
“Kami mengumumkan astronaut perempuan Arab pertama dan satu astronaut lainnya. Keduanya terpilih melalui seleksi lebih dari 4.000 kandidat untuk dilatih bersama NASA dalam misi eksplorasi ruang angkasa di masa depan. Selamat Noura Al Matrooshi dan Mohammed Al Mulla,” cuitnya.
Noura (28 tahun) bekerja sebagai engineer di National Petroleum Construction Co. yang berkantor di Abu Dhabi. Sedangkan Mohammed Al-Mulla (33 tahun) berprofesi sebagai pilot kepolisian Dubai dan mengepalai divisi pelatihan di sana. Keduanya akan dikirim ke Johnson Space Center NASA di Houston, Texas, Amerika Serikat untuk pelatihan.
Berkaitan dengan misi eksplorasi luar angkasa, UEA telah mencanangkan program antariksa yang ambisius, salah satunya termasuk membangun pemukiman manusia di Mars pada tahun 2117.
Pada 2019, Hazzaa Al-Mansoori menjadi astronaut pertama UEA yang diterbangkan. Dia menghabiskan sepekan bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Pada bulan Februari, UEA menjadi negara Arab pertama yang meluncurkan misi antarplanet yang berhasil dengan pesawat ruang angkasa Al-Amal atau Hope memasuki orbit Mars. Misi tersebut diluncurkan dari Jepang di bulan Juli 2020.
Misi tersebut diperkirakan akan menghabiskan dua tahun mengorbit Mars, mempelajari atmosfer planet dan perubahan musim serta mengambil gambar. Nantinya data tersebut akan dibagikan dengan komunitas ilmiah internasional.
Keberhasilan misi tersebut menjadikan UEA sebagai negara ke-5 di dunia yang mencapai Mars. Di luar itu, perempuan menempati komposisi 80 persen dari tim sains di balik misi Mars UEA.