Kontras.co.id – Pj Wali Kota Kotamobagu, Abdullah Mokoginta, merespons serius keluhan yang disampaikan para petani di Desa Poyowa Kecil terkait kebutuhan irigasi yang memadai untuk menunjang produktivitas lahan pertanian mereka. Sebagai bentuk komitmen, Abdullah berencana menemui Balai Wilayah Sungai Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) guna memperjuangkan aspirasi petani di wilayah tersebut.
Langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif pada sektor pertanian, terutama dalam menjelang hari besar keagamaan serta upaya pengendalian inflasi di Kotamobagu.
Abdullah menyampaikan rencana ini usai melakukan kunjungan langsung untuk memantau infrastruktur pertanian dan memastikan ketersediaan produksi pangan di Kotamobagu. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan serta memastikan pasokan yang cukup bagi masyarakat.
Dalam pantauannya, Abdullah menyoroti pentingnya irigasi sebagai faktor utama yang mendukung produktivitas pertanian di wilayah tersebut, khususnya untuk tanaman padi di sawah.
“Hari ini saya melihat langsung infrastruktur pertanian dan ketersediaan produksi pangan di Kotamobagu, terlebih lagi ini sudah mendekati hari besar keagamaan. Selain itu, langkah ini juga dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi daerah. Tadi kami menerima keluhan dari masyarakat, khususnya para petani di Desa Poyowa Kecil, mengenai kebutuhan irigasi. Untuk itu, kami akan menemui Balai Wilayah Sungai sesuai dengan kewenangan mereka, guna mengupayakan pembangunan irigasi yang dapat mengaliri sawah di Desa Poyowa Kecil,” ujar Abdullah Mokoginta.
Irigasi merupakan salah satu elemen penting dalam meningkatkan hasil panen, terutama di lahan pertanian yang bergantung pada pasokan air dari saluran irigasi. Desa Poyowa Kecil, yang sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani, sangat membutuhkan sistem irigasi yang dapat menyuplai air ke sawah-sawah mereka secara stabil dan terjadwal.
Dengan tersedianya saluran irigasi yang baik, petani dapat memaksimalkan produksi padi sehingga stok pangan di Kotamobagu bisa terjaga, terlebih dalam momen menjelang hari besar keagamaan ketika kebutuhan pangan masyarakat biasanya meningkat.
Di sisi lain, keberadaan irigasi yang memadai juga akan berdampak pada stabilitas harga pangan. Ketika produksi padi berjalan lancar, pasokan yang stabil dapat mengurangi risiko kenaikan harga bahan pangan pokok, yang secara langsung berkontribusi pada pengendalian inflasi di tingkat daerah. Upaya ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat yang juga mendorong daerah-daerah untuk menjaga stabilitas harga pangan guna mengurangi dampak inflasi di seluruh Indonesia.
Sebagai bentuk komitmen untuk memperjuangkan aspirasi petani, Abdullah Mokoginta berencana untuk mengadakan pertemuan dengan pihak Balai Wilayah Sungai Provinsi Sulawesi Utara. Dalam pertemuan tersebut, Abdullah akan menyampaikan kebutuhan mendesak terkait pembangunan dan perbaikan saluran irigasi di Desa Poyowa Kecil. Meski pembangunan irigasi berada dalam kewenangan Balai Wilayah Sungai, pemerintah kota berinisiatif untuk mengajukan permohonan langsung agar kebutuhan petani dapat segera terakomodasi.
Menurut Abdullah, komunikasi yang baik antara pemerintah kota dan Balai Wilayah Sungai sangat penting untuk memastikan setiap kebijakan yang dibuat dapat berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak terkait dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Kotamobagu.
Jika rencana pembangunan irigasi ini dapat terlaksana, dampaknya akan sangat besar bagi para petani di Desa Poyowa Kecil. Dengan pasokan air yang mencukupi, para petani tidak lagi khawatir akan gagal panen akibat kurangnya air untuk tanaman mereka. Selain itu, produksi padi yang meningkat akan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat setempat, terutama dalam mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari.
Bagi masyarakat Kotamobagu secara keseluruhan, tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup dan harga yang stabil akan menjadi keuntungan tersendiri. Di tengah tantangan inflasi dan ketidakpastian ekonomi, ketersediaan pangan lokal yang memadai dapat menjadi solusi untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil.
Dengan segala upaya ini, Abdullah Mokoginta berharap agar sektor pertanian di Kotamobagu dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh masyarakat. Sebagai Pj Wali Kota, ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan aspirasi rakyat dan memastikan setiap kebijakan yang dibuat berfokus pada kepentingan bersama.***