KONTRAS.CO.ID – Guna menanggulangi kenaikan harga beras di pasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu bersama Perum bulog Divre Bolaang Mongondow menggelar operasi pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus komoditi beras, Bertempat di Pasar 23 Maret Jalan Bogani.
Saat dikonfirmasi media ini, Asisten II Pemkot Kotamobagu Sitti Rafiqa Bora mengatakan bahwa kegiatan operasi pasar tersebut merupakan tindak lanjut untuk menekan inflasi serta menjaga stabilitas harga beras di wilayah Kotamobagu.
“Operasi pasar ini menyediakan komoditi beras kelas medium dan premium yang akan dijual berdasarkan harga eceran tertinggi atau HET,” ucap Rafiqa.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Bolaang Mongondow, Meydi Maxi Wongkar mengatakan, pihak Bulog dengan Pemkot Kotamobagu sudah berkomitmen untuk menggelar operasi pasar.
“Hasil rapat dengan Pemkot Kotamobagu, mulai hari ini 9 Februari 2023 sampai bulan puasa dan lebaran, Pemkot dan Perum Bulog akan gelar operasi pasar untuk stabilisasi harga,” ucapnya.
Sedangkan untuk kegiatan operasi pasar rencananya akan digelar 1 minggu 2 kali, hal ini setelah melihat antusias masyarakat yang tinggi dengan adanya operasi pasar ini.
“Kami berkeinginan akan menggelar stabilisasi harga di setiap Kecamatan se Kotamobagu, dengan target beras 2 sampai 3 ton per 1 kali operasi pasar,” pungkasnya.
Hal ini pun mendapat tanggapan positif masyarakat Kotamobagu yang mendapatkan sembako di pasar murah tersebut.
Salah satu warga asal Kotamobagu Selatan saat diwawancarai kontras.co.id mengaku terbantukan dengan adanya operasi pasar murah ini.
“Terima kasih buat pemerintah dan juga Bulog. Kami sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini,” kata Elik Paputugan, warga Kotamobagu Selatan.