KONTRAS.CO.ID – Pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-30 tingkat Provinsi Sulawesi Utara yang diselenggarakan di Kotamobagu menjadi momen penting untuk menunjukkan budaya kebersihan dan ketertiban kepada masyarakat.
Ketua Harian Panitia MTQ yang juga Asisten 1 Pemkot Kotamobagu, Nasli Paputungan, menyampaikan pesan yang kuat mengenai pentingnya menjaga kebersihan di area pelaksanaan acara ini.
Menurut Nasli, setiap masyarakat yang datang untuk menyaksikan pelaksanaan MTQ maupun para kafilah harus selalu menjaga kebersihan.
Pemerintah Kotamobagu telah menyediakan tempat sampah yang bisa dimanfaatkan oleh semua orang agar sampah tidak dibuang sembarangan.
“Diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan. Pemerintah sudah menyediakan tempat sampah yang bisa dimanfaatkan agar tidak dibuang sembarangan,” imbau Nasli.
Imbauan ini sangat penting karena kebersihan lingkungan tidak hanya mencerminkan budaya dan kebiasaan masyarakat, tetapi juga mempengaruhi kenyamanan dan kelancaran acara.
Sebagai salah satu acara keagamaan terbesar di Sulawesi Utara, pelaksanaan MTQ yang bersih dan tertib akan memberikan kesan positif kepada semua peserta dan pengunjung.
Selain kebersihan, Nasli juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung. Keamanan dan ketertiban adalah kunci utama untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian acara MTQ dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
“Tanpa keamanan yang baik, pelaksanaan acara bisa terganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi peserta dan pengunjung,” kata Nasli kepada kontras.co.id.
Masyarakat diharapkan bisa bekerja sama dengan panitia untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Hal ini bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti tidak membuat keributan, tidak membawa barang-barang berbahaya, dan selalu mengikuti arahan dari panitia dan petugas keamanan.
Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketertiban juga mencerminkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Dengan adanya kesadaran kolektif, diharapkan pelaksanaan MTQ ke-30 ini bisa menjadi contoh yang baik bagi acara-acara lainnya di masa depan.
“MTQ bukan hanya sekedar ajang perlombaan tilawatil Qur’an, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar masyarakat dan memperkuat nilai-nilai keagamaan serta budaya. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan ketertiban selama acara berlangsung adalah wujud nyata dari penghormatan dan kecintaan kita terhadap nilai-nilai tersebut,” ujarnya.
Dalam konteks yang lebih luas, imbauan untuk menjaga kebersihan dan ketertiban tidak hanya berlaku saat ada acara besar seperti MTQ, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga keamanan lingkungan sekitar harus menjadi bagian dari budaya masyarakat.
Pemerintah Kotamobagu juga berharap agar imbauan ini bisa diikuti dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga setiap acara yang diselenggarakan bisa berjalan dengan tertib dan lancar.
Dukungan dari semua pihak, mulai dari panitia, peserta, hingga pengunjung, sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan selama pelaksanaan MTQ ke-30 ini.
Kebersihan dan ketertiban adalah cerminan dari peradaban sebuah masyarakat. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga dan merawat lingkungan sekitar kita, baik saat ada acara besar maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan demikian, kita tidak hanya mendukung kelancaran acara, tetapi juga turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” ujarnya.