Menu

Mode Gelap

Berita Nasional

Mengenal Sosok Syekh Ali Jeber, Penghafal Al-Quran Sejak Usia 11 Tahun


14 Jan 2021 12:24 WITA·


					Mengenal Sosok Syekh Ali Jeber, Penghafal Al-Quran Sejak Usia 11 Tahun Perbesar

KONTRAS MEDIA – Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, lahir di Madinah, 3 Februari1976 – meninggal di Jakarta, 14 Januari 2021pada umur 44 tahun) adalah pendakwah dan ulama berkewarganegaraan Indonesia.

Ia juga menjadi juri pada Hafiz Indonesia dan menjadi da’i dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional.

Ali Jaber telah menekuni membaca Al-Quran sejak kecil. Ayahnyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Quran.

Dalam mendidik agama, khususnya Al-Quran dan salat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan salat.

Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam.

Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.

Sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah. Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda. Ayahnya dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.

Ayahnya ingin agar perjuangannya menyiarkan Islam diteruskan oleh Syekh Ali Jaber sebagai anak pertama. Di antara guru-guru agamanya adalah Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi Syekh Muhammad Ramadhan, Ketua Pengurus Makam Rasulullah Syekh Said Adam, dan Ulama Pakar Alquran di Madinah, Syekh Abdurrahman Kholil.

Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwahnya mendapat respons yang baik dari masyarakat.

Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI). Beliau juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah.

Syekh Ali lahir di Madinah pada 3 Shafar 1396 hijriah, bertepatan dengan 3 Februari 1976 masehi. Ia menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsnawaiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995). Semuanya ditamatkan di Madinah.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Menteri PANRB Ungkap Pengangkatan CASN 2024 Bisa Dilakukan pada April 2025, Ini Syarat yang Diberikan untuk Instansi Terkait

18 Maret 2025 - 22:52 WITA

Ditanya Soal Nasib CASN 2024 yang Terlanjur Resign dari Pekerjaan Lama, Menpan RB: Memang Ada Waktu Menunggu

18 Maret 2025 - 22:50 WITA

Isu Mundurnya Sri Mulyani Berawal dari Prediksi Cak Nun, Istana Beri Jawaban dan Singgung Soal Reshuffle

18 Maret 2025 - 22:49 WITA

Jawaban Istana Terkait Dugaan Reshuffle Menteri di Kabinet Merah Putih yang Menyeret Nama Sri Mulyani

18 Maret 2025 - 22:47 WITA

Mat Solar Wafat, Kuasa Hukum Kini Ungkap Nasib Hukum Tanah sang Komedian Senilai Rp3,3 M untuk Jalan Tol

18 Maret 2025 - 22:46 WITA

Bantah Isu Sri Mulyani Lepas Jabatan di Tengah Anjloknya IHSG, Sufmi Dasco: Tidak akan Mundur

18 Maret 2025 - 22:45 WITA

Trending di Berita Nasional