KOTAMOBAGU, KONTRAS MEDIA – RSUD Kotamobagu mengalami kekurangan ruangan perawatan seiring melonjaknya pasien yang masuk dari berbagai daerah di Bolaang Mongondow Raya.
Memaksimalkan pelayanan, pihak manajemen RSUD Kotamobagu mengusulkan penambahan gedung ke Pemkot Kotamobagu, sebagai infrastruktur penunjang.
Kabag Umum RSUD Kotamobagu Hendri Kolopita, menyebutkan, ada tiga bangunan yang diusulkan. Bangunan itu menurut dia, penting untuk dibangun.
”Ada tiga bangunan baru yang prioritas untuk dibangun dan ini sudah diusulkan ada yang lewat DAU dan DAK. Bangunan tersebut diantaranya CSSD, ruang Picu-Nicu serta gedung isolasi untuk penyakit yang berbahaya,” ujar Hendri.
”CSSD diusulkan lewat DAU 2021 dengan jumlah anggaran Rp 4 Miliar lebih kemudian gedung Picu-Nicu dengan anggaran sebesar Rp 15 Miliar dan ini lewat DAK Kementrian dan pembangunan gedung isolasi dua lantai lewat anggaran bantuan khusus kesehatan (BKK) dari Pemprov Sulut,” jelas Hendri.
Hendri menjelaskan fungsi dari masing-masing bangunan sangat penting berada di RSUD.
”Gedung CSSD merupakan ruang instalasi pelayanan sterilisasi peralatan medis baik yang dipakai berulangkali dan yang sekali pakai, kemudian gedung NICU dan PICU yakni ruang perawatan intensif untuk bayi dan anak anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus untuk mencegah terjadinya kegagalan organ vital, serta gedung isolasi yang diperuntukan bagi pasien yang mempunyai penyakit berbahaya,” ujar Hendri.