KOTAMOBAGU, KONTRAS MEDIA – Mengantisipasi kelangkaan gas Elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram, Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu mengajukan permohonan penambahan kuota ke Pertamina.
Menurut Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan, Pemkot Kotamobagu, Alfian Hassan, Kotamobagu hanya mendapat jatah 6.154 kuota gas Elpiji.
“Kami bermohon ke Pertamina melalui Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, agar kuota Elpiji ditambah. 11 persen kuota atau kurang lebih 700 tabung kami usulkan,” ungkap Alfian.
Permohonan itu kata Alfian, dimasukan sejak November 2020 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2021.
“Jadi selain penambahan kuota sebesar 11 persen untuk bulan Desember ini, kami juga bermohon untuk tahun 2021 mendatang kuota ditambah sebesar 20 persen,” ujarnya.
Sementara itu, kelangkan gas Elpiji saat hari-hari besar Keagamaan sering terjadi meski kuota ditambah.
Langkah Pemkot Kotamobagu, akan melakukan operasi di setiap agen dan pangkalan gas Elpiji.
“Sebenarnya kelangkan itu terjadi akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat saat hari raya keagamaan. Kami melakukan operasi lapangan, tidak ada kasus penimbunan,” kata Alfian.
Alfian mengaku tidak ada permainan harga di pangkalan. Harga gas Elpiji 3 kilogram, tetap dengan harga Rp 18.000 per tabung.
“Memang ada harga di atas harga eceran tertinggi tapi itu di warung bukan di pangkalan,” ungkap Alfian.
Meski demikian, pihaknya akan tetap intens melakukan operasi pencegahan adanya apenimbunan maupun permainan harga gas Elpiji di pangkalan maupun agen.
“Operasi kita giatkan dengan menggandeng instansi terkait seperti Satpol-PP dan Dinas Perdagangan Kotamobagu,” pungkasnya.