Kontras.co.id – Sebagian publik di media sosial (medsos) tengah ramai menyoroti kasus pengeroyokan terhadap seorang nenek di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) karena kepergok mencuri dua kilogram (kg) bawang.
Beredarnya cuplikan video sang nenek yang bersimbah darah akibat dipukuli sejumlah oknum massa, menuai kritikan tajam dari artis sekaligus influencer, Deddy Corbuzier.
Mulanya, Deddy menuturkan latar belakang terjadinya peristiwa pengeroyokan terhadap seorang nenek di Boyolali tersebut.
“Dia (nenek) kepergok mencuri bawang 2 kilogram, habis sama massa, dikeroyok, dipukulin,” ujar Deddy melalui YouTube Deddy Corbuzier yang tayang pada Rabu, 14 Mei 2025.
Ayah Azka Corbuzier itu mengaku berani memberikan kritikan tajam terkait kasus itu untuk didengarkan oleh pemerintah.
“Saya mau bicara untuk didengarkan oleh pemerintah, walaupun saya juga termasuk di dalamnya,” tuturnya.
Deddy kemudian memberikan analogi yang menyebut sepasang sandal jepit yang masing-masing memiliki perbedaan.
“Semua orang ingin dunia ini adil, tapi sayangnya sekarang sudah seperti sandal jepit, yang satu licin yang satu copot,” terangnya.
“Tidak adil-adil banget, karena ada seorang nenek-nenek, sudah tua, jalan pun sudah susah, tertangkap karena mencuri 2 kg bawang,” sambung Deddy.
Kemudian, YouTuber kenamaan Tanah Air itu membandingkan kasus pengeroyokan itu dengan skandal korupsi.
“Nenek-nenek mencuri bawang, koruptor mencuri uang negara. Kira-kira siapa yang harus dipukulin? Kira-kira siapa yang harus dihukum?” sebut Deddy.
Perbandingan itu diutarakan Deddy lantaran menyayangkan dugaan motif kasus pengeroyokan terhadap seorang nenek di Boyolali itu agar menimbulkan efek jera alias kapok.
“Bawang, bukan emas, bukan mobil, bukan harta, bukan duit rakyat. Apa yang terjadi? Dikeroyok, dipukulin, ditendang berdarah-darah. dengan alasan apa? Biar kapok,” ungkap Deddy.
“Pertanyaannya sekarang adalah: Kalau dia (nenek), mencuri dua ton uang negara, dipukulin juga?” tungkasnya.***