Kontras.co.id – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu, peran tenaga kesehatan menjadi komponen utama yang tidak dapat dipisahkan.
Tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, bidan, tenaga laboratorium, hingga tenaga penunjang lainnya, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan setiap pasien mendapatkan pelayanan yang aman, cepat, dan bermutu. Peran mereka menjadi pilar utama dalam menjaga kualitas layanan di rumah sakit kebanggaan masyarakat Bolaang Mongondow Raya ini.
Selain memberikan tindakan medis, tenaga kesehatan juga memegang peranan penting dalam memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait kondisi kesehatan, pola hidup sehat, hingga upaya pencegahan penyakit.
Melalui sikap empati, komunikasi yang baik, dan pendekatan humanis, Nakes berkontribusi besar dalam membangun hubungan positif antara pasien dan rumah sakit, yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat kepuasan layanan.
Tantangan di dunia kesehatan terus berkembang, baik dari peningkatan jumlah pasien, kemajuan teknologi, hingga kompleksitas berbagai jenis penyakit. Berhadapan dengan dinamika tersebut, tenaga kesehatan dituntut untuk mampu beradaptasi, meningkatkan kompetensi, serta menjaga kualitas kerja demi memastikan setiap pasien mendapatkan pelayanan yang optimal. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai pelaksana tindakan medis, tetapi juga sebagai garda terdepan yang membimbing pasien menuju proses kesembuhan.
Dengan demikian, optimalisasi peran tenaga kesehatan menjadi kunci dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang paripurna, humanis, dan berorientasi pada keselamatan pasien. Semangat profesionalisme dan komitmen dalam melayani menjadi fondasi utama yang harus dijaga dan diperkuat oleh seluruh unsur tenaga kesehatan di berbagai fasilitas medis, khususnya RSUD Kotamobagu.
Sebagai salah satu rumah sakit rujukan di wilayah Bolaang Mongondow Raya dan sekitarnya, RSUD Kotamobagu memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Status sebagai rumah sakit rujukan membuat kualitas pelayanan menjadi prioritas utama, sehingga seluruh bagian khususnya tenaga kesehatan dituntut bekerja dengan disiplin tinggi dan penuh dedikasi.
Pihak manajemen RSUD Kotamobagu menegaskan bahwa pelayanan prima harus menjadi standar baku yang dipahami dan dijalankan oleh seluruh tenaga kesehatan.
Komunikasi efektif diwajibkan diterapkan dalam setiap proses pelayanan, baik kepada pasien, keluarga pasien, maupun pengunjung rumah sakit. Komunikasi menjadi aspek penting dalam mempercepat penanganan, memberikan kenyamanan, serta meminimalkan risiko kesalahan dalam pelayanan medis.
Direktur RSUD Kotamobagu, dr. Tanty Korompot, M.M.Kes, menyampaikan bahwa seluruh Nakes harus menjunjung tinggi profesionalitas saat menjalankan tugas.
“Nakes di RSUD Kotamobagu dituntut untuk fokus menjalankan pelayanan prima serta selalu menerapkan sikap komunikasi efektif terhadap pasien dan pengunjung. Hal itu merupakan SOP pelayanan kesehatan yang wajib dipatuhi dan terus dimaksimalkan,” ujarnya tegas.
Menurut dr. Tanty, SOP pelayanan kesehatan yang diterapkan bukan sekadar aturan administratif, tetapi merupakan pedoman penting yang dirancang untuk memastikan setiap tindakan medis maupun nonmedis berjalan sesuai standar keselamatan pasien. Oleh karena itu, Nakes diminta tidak hanya memahami SOP, melainkan juga menjalankannya dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran moral sebagai pelayan kesehatan.
Untuk memastikan standar tersebut terpenuhi, manajemen RSUD Kotamobagu secara berkala melakukan evaluasi kinerja, pengawasan lapangan, serta pembinaan terhadap seluruh tenaga kesehatan. Selain itu, berbagai program pelatihan dan peningkatan kapasitas terus dilakukan guna menyesuaikan kemampuan Nakes dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan pelayanan yang semakin kompleks.
Dengan berbagai upaya tersebut, RSUD Kotamobagu berkomitmen menjaga dan meningkatkan mutu layanan sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan kesehatan yang ramah, cepat, aman, dan profesional. Rumah sakit berharap seluruh tenaga kesehatan dapat terus mempertahankan integritas, ketulusan, serta dedikasi dalam melayani, demi mewujudkan pelayanan prima yang berkelanjutan.***
