KOTAMOBAGU, KONTRAS MEDIA – Agar tetap produktif meski di tengah pandemi covid-19, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kotamobagu harus inovatif.
15 Bumdes di Kotamobagu diminta untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kotamobagu, Usmar Mamonto, Senin (21/12/2020).
“Bumdes harus bisa memanfaatkan peluang dan tetap inovatif di tengah adanya pandemi ini. Melihat peluang usaha yang muncul saat pandemi agar Bumdes tetap berjalan,” kata Usmar.
Menurut Usmar, seluruh sektor ekonomi mengalami penurunan sejak wabah virus corona melanda.
“Rata-rata Bumdes di Kotamobagu mengalami penurunan pendapatan asli desa akibat pandemi covid-19,” kata Usmar.
Bumdes akan bisa bertahan selama pandemi jika mampu membaca dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.
”Baiknya Bumdes untuk kedepanya melihat sumber daya alam yang ada, melibatkan potensi yang ada di desa, seperti potensi pariwisata. Contohnya di Desa Bilalang 1 ada kopi, Desa Moyag ada gula aren, dan di Desa Sia ada anyaman. Itu semua bisa dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan Bumdes,” jelas Usmar.
Usmar berharap, Bumdes bisa menjadi penyangga perekonomian desa.
“Semua Bumdes sudah terbentuk tinggal kita bembenahi dan mengevaluasi lagi. Semoga Bumdes yang ada di 15 Desa di Kotamobagu betul-betul profesional dan bisa menjadi peyangga ekonomi apalagi kita sedang menghadapi pandemi Covid
-19, dan tentu dengan adanya Bumdes ini bisa membantu pemulihan ekonomi yang ada di Kota Kotamobagu,” ujarnya.
Usmar mengimbau, Bumdes di Kotamobagu juga selalu memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19.
“Selain kita berinovasi untuk menjadikan Bumdes tetap produktif, jangan melupakan protokol kesehatan. Selalu memberikan edukasi baik di lingkungan Bumdes itu sendiri, maupun pada masyarakat sekitar untuk rajin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak,” imbau Usmar.