Prabowo: Saya Nggak Terlalu Takut Sama Pasar Modal, Indonesia Punya Kekuatan

Presiden Prabowo saat konferensi pers usai rapat kabinet di Istana Merdeka, Senin, 17 Februari 2025. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Kontras.co.id – Indonesia sempat dibuat kalang kabut saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada 18 Maret 2025.

Di momen tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan harus membekukan perdagangan bursa sementera atau yang disebut dengan trading halt.

Pembekuan bursa tersebut setelah indeks IHSG merosot hingga 5 persen.

Merespon turunnya pasar modal, Presiden Prabowo blak-blakan mengungkapkan tak takut dan optimis dengan kekuatan Indonesia.

“Pasar modal itu adalah pasar ya pasar saham itu dipengaruhi oleh mekanisme pasar, kadang-kadang naik, kadang-kadang turun, iya kan?” ujar Prabowo, mengutip dari interview bersama 7 pemimpin media massa nasional di Hambalang yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab pada Senin, 7 April 2025.

“Orang yang masuk pasar saham dia itu cari untung secepat-cepatnya,” tambahnya.

“Ini kalau kita bedakan dengan direct investment bedanya adalah saham cari untung cepat kalau ini, direct investment, dia punya rencana ‘saya bikin pabrik, bahan bakunya ini’,” ucap Prabowo lagi.

“Bahan baku bauksit lah, nikel lah, bahan baku batu bara lah. Ini bahan baku, ini pabrik, ini distribusi, marketing, ini untung saya 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun. Jadi kita bedakan,” jelasnya menambahkan.

Prabowo kemudian mengklaim kalau Indonesia memiliki fundamental yang kuat.

Ia mengatakan bahwa apa yang terjadi di pasar saham, kemudian akan melakukan investasi.

“Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh, kalau pasar saham naik orang diem, iya kan?” tambahnya.

“Waktu sempat beberapa hari yang lalu kan turun ‘wow wow wo,’ ya kan, ekonomi Indonesia kacau, gelap, Prabowo gagal blablabla,’ begitu beberapa hari naik lagi diam nggak ada yang komentar,” ungkapnya.

Prabowo kemudian memberi contoh pasar saham Amerika yang turun tapi Presiden Trump melakukan hal-hal yang dianggap justru memperkuat pasar ekonominya.

Baca juga :  Prabowo Ungkap Kekaguman terhadap Sejarah Turki, Sebut Ataturk dan Mehmed II

“Saya nggak terlalu takut sama pasar modal, karena Indonesia punya kekuatan, yang kita sadari kita jangan punya rasa rendah diri, kita kayaknya diprogram, bangsa kita, elite kita juga bahwa kita ini lemah, kita kalah, kita ini dijajah,” tegasnya.