Kontras.co.id – Pada tanggal 1 Oktober 2024, Kota Kotamobagu menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung khidmat di Alun-Alun Boki Hontinimbang. Upacara tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Momentum ini menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Kotamobagu dalam memperkuat semangat kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda, untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Upacara tahun ini mengusung tema “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas”, yang selaras dengan visi pembangunan Indonesia ke depan, yaitu menciptakan bangsa yang unggul, sejahtera, dan berdaya saing global pada tahun 2045. Tema ini menjadi pengingat bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus tetap menjadi landasan moral dan etika bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan zaman.
Sebagai inspektur upacara, Sofyan Mokoginta memimpin langsung jalannya peringatan ini dengan penuh khidmat. Saat diwawancarai kontras.co.id, Sofyan menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Menurutnya, Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga panduan hidup yang relevan sepanjang masa, terutama di era modern saat ini.
Salah satu momen penting dalam upacara ini adalah pembacaan Teks Pancasila oleh Sekda Sofyan Mokoginta, yang kemudian disusul dengan pembacaan Ikrar Hari Kesaktian Pancasila oleh Ketua DPRD Kota Kotamobagu, Adrianus Mokoginta. Pembacaan ikrar ini menjadi pengingat akan komitmen bangsa Indonesia untuk terus menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa.
“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk mengajak generasi muda di Kotamobagu lebih terlibat aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Di tengah perkembangan teknologi dan era digital saat ini, generasi muda diharapkan dapat menggunakan Pancasila sebagai landasan dalam berinteraksi, berkomunikasi, dan mengambil keputusan, baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat,” katanya.
Sofyan Mokoginta menekankan bahwa di era modern, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia tidak hanya dalam bentuk fisik seperti penjajahan di masa lalu, tetapi juga dalam bentuk tantangan ideologi, sosial, dan ekonomi.
“Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami dan mengamalkan Pancasila dalam segala aspek kehidupan, agar tetap terjaga nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan keadilan sosial,” ujarnya.
Pemerintah Kota Kotamobagu terus berkomitmen untuk mengawal pengamalan nilai-nilai Pancasila, baik melalui kegiatan formal seperti upacara peringatan ini, maupun melalui program-program pendidikan, sosial, dan budaya. Upaya ini dilakukan agar generasi muda tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa dan tetap menempatkan Pancasila sebagai landasan utama dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui berbagai program sosialisasi, pemerintah berupaya memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya Pancasila sebagai benteng utama dalam menghadapi segala bentuk tantangan global. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah dengan melibatkan generasi muda dalam berbagai kegiatan kepemudaan yang menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
Sofyan Mokoginta juga menyinggung pentingnya Pancasila sebagai dasar dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Ia mengingatkan bahwa globalisasi membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang besar bagi kemajuan bangsa, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan dalam bentuk disintegrasi sosial, konflik ideologi, dan ketimpangan ekonomi.
“Oleh karena itu, dengan menjadikan Pancasila sebagai landasan utama, bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, diharapkan mampu menghadapi tantangan tersebut dengan sikap yang bijak, tetap menjunjung tinggi semangat persatuan, serta menjaga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.