Kontras.co.id – Pemerintah Kota Kotamobagu menggelar acara serah terima jabatan antara Penjabat (Pj) Wali Kota yang lama, Asripan Nani dengan Pj Wali Kota yang baru, Abdullah Mokoginta, Acara tersebut berlangsung khidmat di Rumah Dinas (Rudis) Wali Kota Kotamobagu.
Momen penting ini diawali dengan rangkaian prosesi adat yang kental dengan budaya lokal, menandai perpindahan tugas kepemimpinan di Kotamobagu, Rabu, 14 Agustus 2024.
Setibanya di lokasi acara, Abdullah Mokoginta disambut dengan prosesi adat khas daerah, ‘Poponagan Kon Komalig Bo Poponikan Kon Komalig‘.
Upacara ini menandakan penerimaan dan dukungan masyarakat terhadap pemimpin baru mereka, yang berlangsung pada Rabu pagi itu.
Dalam sambutannya, Abdullah Mokoginta menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjabat sebagai Pj Wali Kota Kotamobagu. Ia mengungkapkan bahwa awalnya tidak pernah terpikir untuk bekerja di provinsi Sulawesi Utara.
“Saya hanya berpikir untuk berkarir dan bekerja di Kotamobagu, tetapi atas izin Allah SWT, saya ditarik ke provinsi, selanjutnya ditunjuk sebagai Pj Sekda dan akhirnya menjadi Pj Wali Kota Kotamobagu,” ujar Abdullah.
Abdullah Mokoginta menjelaskan bahwa ia ditunjuk sebagai Pj Wali Kota menggantikan Asripan Nani yang mengundurkan diri dan memutuskan untuk pensiun dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Pergantian ini adalah bagian dari proses ikhtiar manusia, tetapi pada akhirnya semua adalah ketetapan dari Yang Maha Kuasa,” tambahnya.
Abdullah juga menyampaikan bahwa ia diberikan mandat oleh Gubernur Sulawesi Utara untuk melanjutkan program pembangunan Kotamobagu dan memastikan kelangsungan pemerintahan yang baik.
Beberapa pesan penting dari Gubernur Sulut yang disampaikan oleh Abdullah di antaranya adalah menjaga stabilitas keamanan, memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas, memperkuat koordinasi dengan Forkompinda terutama dalam masa Pilkada serentak, meningkatkan pelayanan publik, menarik investasi, mengendalikan inflasi, serta menekan angka kemiskinan ekstrem.
Di sisi lain, Asripan Nani, dalam kesempatan yang sama, menceritakan perjalanannya selama menjabat sebagai Pj Wali Kota Kotamobagu. Ia mengenang bahwa semua pencapaian yang diraih selama ini adalah berkat izin Tuhan Yang Maha Kuasa.
Asripan juga menegaskan bahwa hubungannya dengan Abdullah Mokoginta lebih dari sekadar rekan kerja; mereka adalah sahabat dekat yang sama-sama tinggal di Kelurahan Kotobangon dan pernah bekerja bersama di tingkat provinsi.
Asripan Nani juga membuka alasan di balik keputusannya untuk mengundurkan diri sebagai Pj Wali Kota Kotamobagu. Sekitar tanggal 15 Juli, ia telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Kementerian Dalam Negeri, serta surat permohonan pensiun dari status ASN.
“Keputusan ini adalah pilihan pribadi saya, sebuah proses ikhtiar yang harus saya jalani. Ada pepatah yang mengatakan, ‘Setiap pertemuan pasti ada perpisahan’,” ujar Asripan dengan nada haru.
Selama 11 bulan menjabat sebagai Pj Wali Kota Kotamobagu, Asripan Nani merasa banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan. Ia terkesan dengan semangat dan kerukunan masyarakat Kotamobagu yang selalu hidup harmonis tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau agama. “Moto Bolaang Mongondow, ‘Mototompiaan, Mototabian, bo Mototanoban’ benar-benar terasa di Kotamobagu. Warga di sini saling baku bae, baku sayang, dan baku inga. Saya merasakan betul kehangatan dan kebersamaan yang ada di Kotamobagu,” ungkapnya.
Asripan juga berterima kasih kepada seluruh jajaran Forkompinda dan pegawai pemerintah yang selalu disiplin, sopan santun, dan berdedikasi tinggi dalam melayani masyarakat.
“Kotamobagu kini telah berkembang pesat dan luar biasa, ini semua berkat kerja keras kita bersama,” lanjutnya.
Menjelang akhir masa jabatannya, Asripan Nani menyampaikan permohonan maaf jika selama menjabat ada kesalahan yang ia perbuat, baik dalam ucapan maupun tindakan. Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya karena diberikan kesempatan untuk berkontribusi bagi daerah yang ia cintai.
“Saya mohon doa dan pamit kepada seluruh masyarakat Kotamobagu. Meski saya tak lagi menjabat, saya tidak akan melupakan Kotamobagu karena ini juga kampung halaman saya, di Kelurahan Kotobangon,” pungkasnya.
Acara serah terima jabatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Anggota DPRD Kota Kotamobagu, Adrianus Mokoginta, Dandim 1303 Bolaang Mongondow, Letkol Inf Fahmil Harris, Kepala Kejaksaan Negeri Kotamobagu, Elwin Agustian Khahar, Ketua Pengadilan Negeri Kota Kotamobagu, Jifly Z Adam, Wakapolres Kotamobagu, Kompol Arie Prakoso, Siti Fatmah Fitriana Nani Buhang, para pimpinan Instansi Vertikal, Sekretaris Daerah Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, para asisten dan pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kotamobagu, serta pejabat staf khusus Wali Kota, pimpinan perguruan tinggi, camat, lurah, sangadi, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, ormas, dan tamu undangan lainnya.
Dengan berakhirnya masa jabatan Asripan Nani, Abdullah Mokoginta kini memegang tanggung jawab besar untuk melanjutkan dan memperkuat pembangunan di Kotamobagu.
Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat membantu Abdullah dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah yang lebih baik ke depannya.***