Menyelami Makna Kirab Waisak 2025, Perayaan yang Dilakukan Umat Buddha Tanah Air dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur

Potret Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (Unsplash.com/@MarioLaPergola)

Kontras.co.id – Ribuan umat Buddha mengikuti kirab dalam rangkaian Waisak 2569 BE (Buddhist Era) atau tahun 2025 Masehi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin, 12 Mei 2025.

Para Umat Buddha Tanah Air melakukan jalan spiritual untuk mengikuti rangkaian detik-detik Waisak.

Sepanjang jalan yang dilewati, Para biksu sangha akan memberikan berkat kepada warga yang menonton Kirab Waisak 2025 di Jateng.

Kemudian, di belakang para biksu diikuti ribuan umat yang mayoritas memakai baju warna putih sambil membawa bunga sedap malam.

Terkait perayaan tersebut, Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama (Kemenag), Supriyadi menuturkan seluruh umat Buddha berkumpul dari berbagai organisasi, majelis agama yang berada di bawah naungan Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) maupun di luar Walubi.

“Semuanya (umat Buddha) banyak sekali yang datang (ribuan),” tutur Supriyadi di sela kirab di kompleks Candi Mendut, pada Senin, 12 Mei 2025.

Berkaca dari hal itu, penting bagi umat Buddha Tanah Air untuk menyelami lebih dalam terkait makna Kirab Waisak 2025.

Bagi yang belum tahu, proses kirab termasuk bagian penting dalam Hari Raya Waisak yang menjadi momen berharga bagi umat Buddha untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddhartha Gautama.

Kirab akan dimulai dengan upacara di Candi Mendut pada pagi hari yang dipimpin oleh para biksu dari berbagai vihara. Peserta yang mengikuti kirab wajib mengenakan pakaian putih dan membawa berbagai atribut keagamaan.

Setelah upacara pagi di Candi Mendut, api dharma dan air berkah dibawa dalam prosesi kirab yang dipimpin para biksu dan diikuti oleh umat Buddha.

Perjalanan dimulai dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Umat Buddha memberikan penghormatan sepanjang rute dengan menaburkan bunga, membakar dupa, dan menyanyikan puji-pujian.

Baca juga :  Termasuk Guru, ini Jadwal Pendaftaran CPNS 2021

Sejauh 3 kilometer dilalui seluruh peserta kirab dengan berjalan kaki bersama-sama dan penuh khidmat.

Selama kirab, umat Buddha akan berdoa dan membaca mantra untuk menciptakan suasana sakral serta damai.***