Konser In Memoriam Nando Assi: Persembahan Cinta dan Kenangan yang Penuh Haru di Kotamobagu

Dimeriahkan Stevan Pasaribu dan Ghea Indrawari

Kontras.co.id – Suasana haru menyelimuti Lorong Satu Ruang, Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Timur, pada Senin, 14 April 2025. Sebuah konser istimewa digelar untuk mengenang musisi senior Bolaang Mongondow Raya, almarhum Nando Arief Assi, yang semasa hidupnya dikenal sebagai sosok drummer berbakat dan penuh semangat.

Acara yang diselenggarakan secara tertutup di halaman kediaman almarhum tersebut merupakan perwujudan dari salah satu impian terbesar Nando semasa hidup. Tepat di tanggal 14 April, yang juga merupakan hari ulang tahunnya, almarhum pernah mengutarakan keinginan kepada sang istri tercinta agar bisa merayakan hari spesial tersebut dengan konser sederhana namun berkesan, menghadirkan dua musisi idola: Stevan Pasaribu dan Ghea Indrawari.

Impian yang Tertunda, Namun Tetap Terwujud

Sayangnya, takdir berkata lain. Nando Assi tutup usia pada 18 Desember 2024 akibat sakit yang dideritanya. Kepergian mendadak ini meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, namun juga komunitas musik Sulawesi Utara, khususnya di wilayah Bolaang Mongondow Raya. Sosoknya yang dikenal ramah, humoris, dan penuh semangat dalam berkarya menjadikan dirinya pribadi yang begitu dicintai.

Tiga bulan sebelum meninggal, almarhum sempat membentuk wadah kreatif bernama Satu Ruang Entertainment dan NT Studio. Wadah ini dirancang untuk menjadi tempat berkumpul para seniman dan musisi lokal, guna berbagi ide, berkolaborasi, serta menjaga semangat berkreativitas di dunia seni dan musik. Melalui wadah ini pula, almarhum berharap tercipta ruang silaturahmi yang sehat dan produktif di kalangan para pelaku seni.

Peran Sahabat dan Keluarga dalam Menyukseskan Konser

Pasca kepergian almarhum, sang istri menghubungi para sahabat Nando di Satu Ruang Entertainment untuk melanjutkan dan menuntaskan keinginan terbesarnya: menyelenggarakan konser musik. Konser tersebut, yang semula diniatkan sebagai perayaan ulang tahun, akhirnya menjadi acara penuh kenangan untuk mengenang sosok Nando Assi yang begitu inspiratif.

Baca juga :  Protokol Kesehatan Bagi Guru dan Siswa Saat Sekolah Tatap Muka Diperketat

Salah satu sahabat dekat almarhum, Falty Saini, turut membagikan kisah menyentuh hati di balik konser ini. Ia mengungkapkan bahwa almarhum pernah berkata bahwa sekalipun dirinya tidak hadir, konser tetap akan berjalan dengan sukses karena kehadiran sahabat-sahabatnya.

“Waktu itu kami semua tertawa, tidak menyangka ucapan tersebut menjadi tanda-tanda perpisahan. Tapi hari ini, kami telah tunaikan hajat terakhir almarhum. Semoga Nando tenang di sisi-Nya,” ungkap Falty penuh haru.

Konser Penuh Emosi dan Apresiasi

Acara konser bertajuk In Memoriam Nando Assi ini berlangsung dengan sukses. Stevan Pasaribu dan Ghea Indrawari, dua musisi papan atas yang menjadi idola almarhum, tampil memukau di hadapan keluarga, sahabat, dan masyarakat sekitar. Kehadiran mereka menjadi bentuk penghormatan sekaligus simbol cinta atas semangat dan dedikasi almarhum dalam dunia musik.

Para tamu yang hadir tak kuasa menahan air mata, menyaksikan bagaimana cinta dan kenangan terhadap sosok Nando diwujudkan dalam bentuk konser yang sederhana namun sangat bermakna. Kesan mendalam juga dirasakan oleh seluruh anggota keluarga, termasuk istri dan anak-anak almarhum, yang terlihat sangat terharu namun juga bangga atas keberhasilan konser tersebut.

“Alhamdulillah, konser berjalan dengan lancar dan penuh makna. Kami sekeluarga, termasuk rekan-rekan di Satu Ruang Entertainment, mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan semua pihak yang turut menyukseskan acara ini,” ungkap pihak keluarga dalam pernyataannya.

Apresiasi dari Ketua Ikasto

Ketua Ikatan Seniman Totabuan (Ikasto), Fauzi Permata, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya konser ini. Menurutnya, acara tersebut tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terakhir untuk almarhum Nando Assi, tetapi juga memperlihatkan bagaimana komunitas seniman di Bolaang Mongondow Raya mampu menjaga solidaritas dan semangat kebersamaan.

Baca juga :  Pelaku Dugaan Penganiayaan Terhadap Seorang Anggota Satpol-PP Kotamobagu, Diamankan Polisi

“Konser ini menjadi bukti nyata bahwa semangat berkesenian dan kekeluargaan masih sangat kuat di daerah kita. Nando adalah salah satu seniman terbaik yang pernah kita miliki. Ia bukan hanya musisi, tetapi juga sahabat dan penggerak kreativitas. Saya salut kepada istri dan sahabat-sahabatnya yang telah mewujudkan impian terakhir almarhum dengan sangat tulus dan indah,” ujar Fauzi.

Ia juga berharap agar semangat yang telah ditanamkan almarhum Nando bisa terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda seniman di wilayah Totabuan.

Warisan Semangat dan Dedikasi Almarhum

Lebih dari sekadar konser musik, acara ini menjadi simbol nyata dari cinta, dedikasi, dan warisan semangat almarhum Nando Assi dalam dunia seni dan musik lokal. Keberadaan komunitas Satu Ruang Entertainment akan terus menjadi wadah berkarya bagi para seniman muda Bolaang Mongondow Raya, meneruskan cita-cita dan visi besar almarhum.

Kenangan tentang almarhum akan terus hidup, tidak hanya di hati keluarga dan sahabat, tetapi juga di antara para musisi dan pencinta seni yang pernah merasakan semangat dan energi positifnya. Semoga semangat Nando untuk membangun komunitas kreatif tetap membara dan menginspirasi generasi muda di Kotamobagu dan sekitarnya.

Konser In Memoriam Nando Assi bukan hanya menjadi ajang mengenang kepergian seorang musisi berbakat, tetapi juga menjadi momen penting dalam membangun solidaritas, cinta, dan apresiasi terhadap dunia seni lokal. Acara ini membuktikan bahwa semangat berkarya tak pernah padam, bahkan setelah seseorang pergi meninggalkan dunia. Terima kasih Nando Assi, atas semua karya, semangat, dan kenangan yang telah kau tinggalkan.