BOLMONG, KONTRAS MEDIA – Menjelang perayaan Natal 25 Desember 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) terus mengupayakan agar tidak terjadi kelangkaan stok Elpiji (Liquified Petroleum Gas) ukuran 3 Kilogram (Kg) atau sering disebut Elpiji melon di wilayah tersebut.
Dilansir dari Pantau24.com, media sindikasi kontras.co.id, Kepala Dinas Perdagangan dan ESDM Pemkab Bolmong, Tonny Susanto Toligaga, pihaknya akan menempuh beberapa langkah, dalam upaya mencegah terjadinya kelangkaan Elpiji 3 Kg.
“Di antaranya adalah terus melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina untuk menjamin tidak adanya keterlambatan suplai ke agen,” ucap Tony.
Selain itu, dikatakan Tony, pihaknya juga akan terus meningkatkan pengawasan kemungkinan adanya potensi penjualan Elpiji melon jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kemungkinan beredarnya Elpiji 3 Kg yg dijual di luar pangkalan resmi penyalur. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan situasi ini,” ujar Tony.
Selain itu, lanjut Tony, koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan dan Desa juga akan terus dilakukan guna menyosialisasikan ke masyarakat bahwa Elpiji 3 Kg peruntukkannya ke masyarakat miskin, masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha mikro.
“Sehingga, masyarakat yang tidak masuk kategori tersebut agar menggunakan Bright gas atau Elpiji non-subsidi,” kata Tony.
Dijelaskan Tony, hingga saat ini pihaknya belum menemukan indikasi akan adanya kelangkaan Elpiji.
“Pantauan kami sampai hari ini belum menemukan indikasi kelangkaan Elpiji, namun kita harus tetap waspada,” pungkasnya.