KOTAMOBAGU, KONTRAS MEDIA – Memasuki Juli 2021, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kotamobagu untuk sektor pasar baru 23 persen.
Rendahnya penerimaan retribusi dari sektor pasar disebabkan adanya beberapa faktor. Diantaranya, karena pandemi.
PAD dari sektor retribusi pasar baru masih di bawah target, baru mencapai 23 persen,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kotamobagu, Herman Aray.
Aray menuturkan target PAD pasar di tahun ini sebesar Rp 1 miliar 450 juta. Perhitungan awal target PAD itu, termasuk untuk pasar di Kelurahan Genggulang dan pasar senggol.
“Namun karena beberapa faktor dan sekarang juga masih pandemi, realisasinya berbeda dengan yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini juga seperti yang terjadi pada pencapaian tahun 2020 lalu. Tapi kemudian setelah dilakukan perubahan mengikuti situasi, akhirnya target PAD itu bisa terpenuhi.
“Tahun lalu juga seperti ini, kemudian setelah dilakukan perubahan dari target awal 1,4 miliar menjadi Rp 814 juta, diperoleh Rp 866 juta. Bahkan melampaui target perubahan itu,” jelasnya
Ia mengungkapkan, Petugas Disdagkop-UKM secara rutin melakukan penagihan. Namun kondisi pasar terkadang sepi.
“Itu yang menjadi kendala utama. Ruko dan kios menjadi penunggak terbesar retribusi. Untuk retribusi diluar tetap jalan Rp 5000 per karcis sesuai Perda Nomor 7 Tahun 2017 tentang retribusi pelayanan pasar. Tapi sayangnya, pedagang yang berdagang diluar kios dan ruko itu fluktuatif. Kadang berdagang kadang tidak, sehingga tidak ada patokan berapa hasil retribusi per hari,” ungkapnya, sembari mengatakan, jika dilakukan perubahan dari target awal, PAD perubahan diyakininya bisa dicapai.