Kontras.c.id – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kotamobagu kembali hadir dengan program unggulannya, Gerakan Pangan Murah (GPM), yang kali ini digelar di Desa Bilalang Satu, Kecamatan Kotamobagu Utara. Program ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat dengan menyediakan bahan pokok (bapak) dengan harga yang lebih terjangkau.
Pelaksanaan GPM yang berlangsung pada Jumat, 20 September 2024, merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Kotamobagu dan Perum Bulog Sub Divre Bolaang Mongondow.
Sebanyak tiga jenis bahan pokok disiapkan dalam program ini, yaitu Beras SPHP sebanyak 500 kilogram, Gula Pasir 150 kilogram, serta Minyak Goreng sebanyak 150 liter. Seluruh stok bahan pokok ini berhasil habis terjual dalam waktu singkat. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kotamobagu, Piter Suli, tingginya antusiasme masyarakat membuktikan pentingnya program ini dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Menekan Inflasi dan Menjaga Stabilitas Harga
Piter Suli menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari Gerakan Pangan Murah ini adalah untuk menekan inflasi di wilayah Kotamobagu. “Melalui GPM, harga bahan pokok bisa tetap stabil meski ada gejolak harga di pasaran. Dengan adanya harga yang lebih murah, masyarakat memiliki kesempatan lebih luas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa terbebani kenaikan harga yang signifikan,” ujarnya.
Program ini dianggap efektif dalam menjaga keseimbangan ekonomi lokal, terutama dengan adanya perputaran ekonomi yang lebih baik di kalangan masyarakat. Ketika masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, daya beli mereka meningkat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pergerakan roda perekonomian di daerah.
Kerja Sama dengan Perum Bulog: Kunci Keberhasilan GPM
Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Bilalang Satu ini tidak lepas dari peran penting Perum Bulog Sub Divre Bolaang Mongondow. Sebagai penyedia utama bahan pokok seperti beras dan gula, kerja sama ini menjamin ketersediaan stok dengan kualitas terbaik. Sinergi antara Pemkot Kotamobagu dan Bulog ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan baik.
Selain itu, dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi juga sangat berperan dalam kesuksesan program ini. Dengan adanya pasokan yang terjamin, GPM mampu menjaga stabilitas pasokan bahan pokok di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi masyarakat saat ini.
Gerakan Pangan Murah sebagai Solusi Ekonomi
Dalam konteks inflasi yang berpotensi meningkatkan harga bahan pokok di pasaran, Gerakan Pangan Murah menjadi salah satu solusi nyata untuk masyarakat. Dengan membeli beras, gula, dan minyak goreng melalui program ini, masyarakat dapat mengurangi pengeluaran bulanan mereka, sekaligus menjaga ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Selain memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat, GPM juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi program serupa. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, inisiatif seperti ini sangat diperlukan untuk menjaga kesejahteraan masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Efek Jangka Panjang dari Gerakan Pangan Murah
Program Gerakan Pangan Murah bukan hanya memberikan manfaat jangka pendek bagi masyarakat yang berbelanja bahan pokok dengan harga terjangkau. Dalam jangka panjang, inisiatif ini juga berpotensi memberikan dampak positif terhadap stabilitas harga di pasar lokal. Ketika harga bahan pokok terjaga, inflasi dapat ditekan, dan daya beli masyarakat tetap stabil.
Lebih lanjut, keberhasilan program ini juga diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk terus berinovasi dalam menyediakan solusi-solusi ekonomi bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, Gerakan Pangan Murah dapat menjadi model bagi program-program lain yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor.