Kontras.co.id – RSUD Kotamobagu mengadakan Forum Komunikasi Publik pada Rabu, 24 September 2025, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Pertemuan yang diadakan di ruang kerja direktur ini menjadi platform dialog antara manajemen rumah sakit dan berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya jelas: mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan merumuskan strategi untuk pelayanan yang lebih baik.
Acara ini dipimpin langsung oleh Direktur RSUD Kotamobagu, dr. Tanty Korompot, M.M.Kes. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi terbuka dalam menghadapi tantangan di sektor kesehatan.
Diskusi ini menjadi langkah proaktif rumah sakit dalam mendengarkan masukan dan aspirasi dari pihak-pihak terkait, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kualitas layanan yang diberikan kepada pasien.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam forum tersebut, antara lain Kabag Umum RSUD Kotamobagu, Feiby Simbuang, SKM; Lurah Pobundayan, Andika Paputungan, Amd.Kep; serta Ketua PPNI Kotamobagu dan jajaran pejabat rumah sakit lainnya. Kehadiran perwakilan dari berbagai latar belakang ini menunjukkan keseriusan RSUD Kotamobagu untuk mencakup perspektif yang luas dalam proses perbaikan.
Dalam diskusi, berbagai topik krusial dibahas secara mendalam. Salah satu fokus utama adalah regulasi dan etika kerja di lingkungan rumah sakit. Para peserta berdiskusi mengenai cara menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan profesional, serta memastikan bahwa setiap staf memahami dan menerapkan standar etika tertinggi dalam berinteraksi dengan pasien dan keluarga.
Isu lain yang dibahas adalah mengenai aturan baru BPJS Kesehatan. Perubahan regulasi dari BPJS Kesehatan seringkali menimbulkan tantangan operasional bagi rumah sakit.
Melalui forum ini, menurut dr. Tanty Korompot, manajemen RSUD Kotamobagu berupaya menyelaraskan kebijakan internal mereka dengan aturan baru tersebut, memastikan tidak ada hambatan dalam pelayanan bagi peserta BPJS.
“Melalui diskusi ini, kami berkomitmen untuk terus berbenah, dan kami akan terus berupaya sebagai perjuangan untuk mewujudkan layanan kesehatan yang bisa diandalkan oleh seluruh masyarakat,” ujar dr. Tanty Korompot.
Selain itu, forum ini juga menjadi wadah untuk merencanakan pembangunan infrastruktur penunjang. Diskusi ini mencakup kebutuhan akan fasilitas baru atau perbaikan fasilitas yang sudah ada untuk mendukung layanan kesehatan yang lebih komprehensif. Inisiatif ini menunjukkan komitmen jangka panjang rumah sakit untuk tidak hanya meningkatkan layanan, tetapi juga fasilitas fisik demi kenyamanan dan keselamatan pasien.