Kasus Hipertensi Meningkat, RSUD Kotamobagu Imbau Masyarakat Rutin Periksa Tekanan Darah dan Kontrol Kesehatan

RSUD Kotamobagu. (Foto: Capadesu)

Kontras.co.id – Kasus hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Warga diimbau untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin di fasilitas kesehatan.

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan masalah kesehatan yang signifikan dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Direktur RSUD Kotamobagu, Fernando M. Mongkau, S.Kep Ns, M.Kes, melalui Humas, Indrawati Desak, mengungkapkan, pasien Poliklinik Rawat Jalan RSUD Kotamobagu periode Januari hingga Maret 2025 didominasi oleh kasus Hipertensi.

“Dari data yang kami catat, pasien di Poli Rawat Jalan didominasi penyakit Hipertensi selang tiga bulan terakhir,” ungkapnya.

Menurut Indrawati, Hipertensi atau darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dijaga agar tetap terkontrol

“Faktor risiko hipertensi dapat sangat bervariasi dan berkaitan dengan jenis hipertensi yang dialami,” ujarnya.

1. Pada hipertensi primer, faktor risiko terkait dengan genetik hingga pola makan tinggi garam yang dapat memicu terjadinya peningkatan tekanan darah.

2. Hipertensi sekunder sangat berkaitan erat dengan penyakit utama yang mendasari terjadinya peningkatan tekanan darah. Adapun faktor yang meningkatkan risiko hipertensi gestasional, misalnya:

– Hamil sebelum usia 20 tahun, atau bahkan di atas usia 40 tahun
– Kehamilan pertama
– Hamil kembar
– Ibu seorang penderita diabetes
– Punya riwayat sakit ginjal
– Ada riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil ataupun di kehamilan

Gejala Hipertensi

Tekanan darah tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa orang dengan tekanan darah yang sangat tinggi dapat muncul ciri-ciri berupa:

– Sakit kepala
– Mimisan
– Nyeri dada atau sesak napas

Meski demikian, gejala hipertensi ini tidak spesifik serta baru muncul jika tekanan darah terlalu tinggi dan mengancam nyawa.

Baca juga :  Pj. Wali Kota Kotamobagu, Asripan Nani, Hadiri Upacara HUT Ke-78 TNI di Makodam XIII/Merdeka

“Diagnosis hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah,” kata Indrawati.

Pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum, yakni:

1. Tekanan darah normal. Tekanan darah dikatakan normal jika di bawah 120/80 mmHg

2. Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120-139 mmHg, atau tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80-89 mmHg. Prahipertensi cenderung memburuk dari waktu ke waktu.

3. Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140-159 mm Hg, atau tekanan diastolik berkisar 90-99 mm Hg.

4. Hipertensi tahap dua tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mm Hg atau lebih tinggi.

“Dokter mungkin akan melakukan 2-3 kali pembacaan tekanan darah, masing-masing pada 3 atau lebih pertemuan terpisah sebelum mendiagnosis apakah pasien terkena hipertensi,” ungkapnya.

Hal ini karena tekanan darah biasanya bervariasi sepanjang hari. Selain itu, dokter mungkin akan meminta Kamu mencatat tekanan darah di rumah dan di tempat kerja sebagai informasi tambahan.

Pengobatan Hipertensi

Cara mengatasi hipertensi yang utama adalah dengan modifikasi gaya hidup. Pola hidup sehat yang dapat diterapkan, di antaranya:

  • Mengurangi asupan garam
  • Olahraga teratur
  • Menurunkan berat badan
  • Berhenti merok

Pihak RSUD Kotamobagu pun terus mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan (Faskes) di fasilitas kesehatan baik di Faskes 1 atau Faskes lanjutan.

“Ini penting untuk screening atau mendeteksi tekanan darah secara periodik (1 bulan 1 kali). Masyarakat tidak perlu takut jika saat discreening san didapati tekanan darah melebihi batas normal, yang artinya sudah harus waspada dan mengatur pola makan, minum obat teratur serta rutin kontrol kesehatan,” imbaunya.

“RSUD Kotamobagu berkomitmen melayani bapak ibu dengan sepenuh hati. Pasien yang datang berobat di RSUD Kotamobagu akan dilayani sebaik mungkin dan semaksimal mungkin oleh para dokter spesialis yang ahli di bidangnya,” pungkasnya.

Baca juga :  Wali Kota Tatong Bara Terima Kunjungan Kerja Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara