KONTRAS.CO.ID – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kotamobagu, di bawah kepemimpinan Kepala Kantor Harapan Nasution, berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang ramah dan memuaskan bagi masyarakat Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya pada umumnya.
Melalui slogan “Senyum Sapa Salam,” kantor imigrasi ini berusaha menciptakan suasana yang bersahabat dan profesional dalam setiap interaksinya dengan publik.
Nasution menjelaskan bahwa penerapan slogan “Senyum Sapa Salam” bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian.
“Dengan sikap ramah, senyum, sapa, dan salam, diharapkan masyarakat yang datang untuk mengurus berbagai keperluan keimigrasian merasa lebih nyaman dan dihargai. Ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah komitmen yang dijalankan dengan serius oleh seluruh staf di Kantor Imigrasi Kotamobagu,” ujarnya saat menggelar Coffee Morning dengan sejumlah jurnalis, Rabu, 19 Juni 2024.
Pelayanan keimigrasian di Kotamobagu mencakup berbagai layanan seperti pembuatan paspor, perpanjangan izin tinggal, serta layanan keimigrasian lainnya.
Dalam setiap prosesnya, pegawai di kantor imigrasi selalu berusaha memberikan yang terbaik, mengedepankan keramahan dan profesionalisme.
“Hal ini sejalan dengan arahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI yang mengutamakan pelayanan publik yang berkualitas,” kata Harapan.
Senyum: Pelayanan dengan Senyum yang Tulus
Senyum menjadi bagian pertama dari slogan ini, yang mencerminkan sikap positif dan tulus dalam memberikan pelayanan. Dengan senyum yang tulus, pegawai imigrasi berharap dapat mengurangi rasa tegang atau cemas yang mungkin dirasakan oleh masyarakat saat berurusan dengan birokrasi. Senyum bukan hanya sekadar ekspresi wajah, tetapi juga mencerminkan niat baik dan kesungguhan dalam membantu.
Sapa: Interaksi yang Bersahabat
Sapa dalam slogan ini menekankan pentingnya interaksi yang bersahabat dan sopan antara pegawai imigrasi dan masyarakat. Dengan sapaan yang hangat, diharapkan terjalin komunikasi yang lebih baik, sehingga masyarakat merasa lebih dihargai dan didengar. Sapaan yang baik juga dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman dan mengurangi kesalahpahaman yang mungkin terjadi selama proses pelayanan.
Salam: Menghormati dan Menghargai Masyarakat
Salam menjadi bagian terakhir dari slogan ini, yang menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap masyarakat. Salam bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga simbol dari sikap menghargai setiap individu yang datang ke kantor imigrasi. Dengan memberikan salam, pegawai imigrasi menunjukkan bahwa mereka siap melayani dengan sepenuh hati dan penuh rasa hormat.
Komitmen untuk Pelayanan yang Memuaskan
Harapan Nasution menekankan bahwa komitmen untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh tim di Kantor Imigrasi Kotamobagu. Setiap pegawai memiliki peran penting dalam memastikan bahwa setiap bentuk pelayanan keimigrasian berjalan dengan lancar dan memenuhi harapan masyarakat.
Selain menerapkan slogan “Senyum Sapa Salam,” Kantor Imigrasi Kotamobagu juga terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Ini termasuk pelatihan bagi pegawai, peningkatan fasilitas, serta penerapan teknologi untuk mempercepat dan mempermudah proses pelayanan.
“Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Kepuasan Masyarakat sebagai Prioritas Utama
Kepuasan masyarakat menjadi prioritas utama di Kantor Imigrasi Kotamobagu. Harapan Nasution berharap dengan penerapan slogan “Senyum Sapa Salam,” masyarakat dapat merasakan perubahan positif dalam pelayanan keimigrasian. Dengan pelayanan yang ramah dan profesional, diharapkan masyarakat tidak hanya puas, tetapi juga merasa dihargai dan diperhatikan.
Kantor Imigrasi Kotamobagu berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, setiap individu yang datang ke kantor ini dapat merasakan pengalaman yang positif dan memuaskan.
Melalui slogan “Senyum Sapa Salam,” diharapkan dapat tercipta budaya pelayanan yang lebih baik, tidak hanya di Kotamobagu, tetapi juga di seluruh Indonesia.***
