Keluarga Pasien Lakalantas Jangan Keliru! Pelayanan IGD RSUD Kotamobagu Sudah Sesuai SOP, ini Penjelasannya

KONTRAS.CO.ID – Baru-baru ini ada salah satu pengguna media sosial Facebook yang mengunggah postingan terhadap pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu.

Akun dengan nama Asni Mamonto tersebut mengunggah video disertai tulisan yang menyebut kecewa dengan penanganan dokter dan perawat di IGD RSUD Kotamobagu kepada pasien kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Saya sebagai masyarakat biasa merasa sangat kecewa dengan penanganan dokter dan perawat di UGD Rumah sakit umum pobundayan suami saya kecelakaan motor di desa Adow kec Bolaang Mongondow selatan suami saya jemput dari puskes desa Adow saya bawa ke RS umum pobundayan mulai dari sebelum magrib sampai jam 8 cuma dorang ada infus deng suntik anti nyeri deng obat maag dokter blg mo ronsen jgn dlu makang sampai jam 12 mlm pasyen so kelaparan tdk ada penanganan kelanjutan keluarga so brapa kali mengeluh pa dokter tdk ada penanganan yg jelas saya keberatan dengan sikap dan penanganan dokter deng petugas di UGD saya sebagai rakyat biasa minta keadilan,” tulis akun tersebut.

Hal ini pun mendapat tanggapan dari pihak RSUD Kotamobagu.

Kepala Bagian Administrasi Umum RSUD Kotamobagu, Feiby Simbuang menjelaskan jika penanganan pasien di IGD sudah sesuai SOP bahkan sesuai hasil koordinasi dengan dokter spesialis bedah.

Feiby kemudian menceritakan bagaimana yang terjadi saat itu sesuai dengan informasi petugas.

“Pasien datang (setelah alami) kecelakaan lalu lintas sehingga ada trauma kepala. Dan saat masuk rumah sakit itu ada bantuan full dari perawat karena tidak bisa digerakkan. Pasien datang tidak dengan rujukan pihak puskesmas,” ungkapnya.

“Jadi kita ambil kesimpulan karena pasien masuk setengah tujuh (18.30 Wita), sesuai SOP yang ada, enam jam pasien harus puasa (untuk) mencegah muntah,” jelas Feiby.

Baca juga :  Usai Terpilih, Calon 15 Kades di Kotamobagu Akan Melewati Tahapan Ini

PENYEBAB TIDAK DIPERBOLEHKAN MAKAN SETELAH KECELAKAAN

Dilansir dari Alodokter.com, dr. Annisa Auli Adjani menjelaskan tentang pasien kasus kecelakaan yang harus menjalani perawatan berdasarkan SOP agar tidak membahayakan pasien tersebut.

Menurut de. Annisa, kecelakaan lalu lintas sering kali menyebabkan luka pada tubuh dari tahap ringan hingga berat seperti patah tulang atau cedera otak.

Sehingga pihak medis harus benar-benar menjalankan SOP dimana pasien tersebut diminta untuk berpuasa sesuai waktu yang ditentukan oleh tim medis atau dokter yang menangani.

“Luka yang berat biasanya menyebabkan penurunan kesadaran pada pasien, pada kondisi ini terjadi gangguan untuk menelan makanan sehingga berisiko tersedak. Maka biasanya pada kondisi ini pasien diminta untuk berpuasa,” ujarnya.

“Selain itu apabila ada cedera pada tubuh seperti patah tulang yang memerlukan operasi pasien biasanya akan diminta berpuasa. Tekanan darah biasanya akan berubah-ubah dalam setiap harinya. Tekanan yang terkadang tinggi bisa saja diakibatkan oleh nyeri akibat kecelakaan,” jelasnya.